Stylo Indonesia - Stylovers, jangan sampai kamu tidak tahu nih bagaimana cara mencegah kulit kelamin!
Cara mencegah kutil kelamin ini penting diketahui sebab penyakit ini tentunya bisa mengganggu dan berbahaya.
Dengan mengetahui bagaimana cara mencegah kutil kelamin, Stylovers bisa lebih berhati-hati agar tidak terjangkit penyakit ini.
Dilansir dari kompas.com, dr. Amelia Soebyanto, Sp.DV sebagai dokter spesialis kulit dan kelamin (Dermato-venereologi) Klinik Pramudia menjelaskan mengenai cara mencegah kutil kelamin.
Yuk, simak penjelasan mengenai cara mencegah kutil kelamin menurut dokter spesialis kulit dan kelamin berikut ini!
Selain dengan pemeriksaan di rumah sakit, Stylovers bisa mengetahui apakah Stylovers memiliki penyakit kutil kelamin dengan melakukan pemeriksaan mandiri.
Upaya ini bisa dilakukan untuk mencegah kutil kelamin yang berpotensi menyebar ke area lain yang lebih luas.
Menurut dr. Amelia, sebaiknya Stylovers mengecek secara berkala dengan cara meraba area kewanitaan saat mandi untuk mengetahui apakah ada benjolan yang disertai rasa gatal atau keputihan.
Untuk melihat area yang sulit dijangkau dengan mata, Stylovers bisa menggunakan cermin dan pencahayaan yang cukup.
Baca Juga: Gejala Kutil Kelamin Menurut Dokter Kulit, Sering Tak Disadari!
"Jadi kita memang harus lebih aware sebagai perempuan. Bukan menjadi alasan karena area kewanitaan tersembunyi terus kita boleh tidak aware, tidak boleh begitu," jelas dr. Amelia.
Nah, jika Stylovers menemukan benjolan atau keluhan lain di area tersebut, segera periksakan diri ke dokter spesialis kulit dan kelamin untuk mengetahui penyebabnya.
Cara mencegah penularan kutil kelamin selanjutnya ialah setia dengan pasangan seksual, menggunakan kondom atau pelindung untuk menurunkan risiko penularan, serta mengurangi konsumsi alkohol dan tidak merokok.
Di samping itu, pemberian vaksin HPV juga dinilai penting untuk mencegah infeksi virus yang bisa menyebabkan kanker serviks.
Sebab menurut dr. Amelia, data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan bahwa angka kematian akibat kanker serviks di Indonesia semakin meningkat.
Kondisi inilah yang kemudian mendorong pemerintah mengumumkan wacana untuk mengurangi risiko kanker serviks dengan pemberian imunisasi wajib pada anak perempuan usia SD kelas 5 dan kelas 6.
Dipaparkannya vaksin HPV yang diwajibkan pemerintah ditargetkan pada anak SD, karena kelompok usia ini belum mengalami menstruasi.
Maka, diharapkan di kemudian hari saat mereka sudah dewasa dan melakukan aktivitas seksual, risiko terkena kanker serviks lebih rendah.
Vaksin HPV pun bisa diberikan pada pasien yang sudah mengalami kutil kelamin untuk mengurangi kekambuhan.
Namun, penyakitnya harus sudah diobati terlebih dahulu dan setelahnya dilakukan kontrol ulang agar vaksin bisa diberikan.
Nah, itu dia Stylovers penjelasan mengenai cara mencegah kutil kelamin menurut dokter spesialis kulit dan kelamin. Perlu lebih waspada, nih! (*)
Baca Juga: Cara Menghilangkan Kutil yang Tepat dan Tidak Berbahaya Menurut Ahli