Jurnal Pejuang Haid Siti Hutami: Belajar dan Berdamai dari Pengalaman Buruk adalah Salah Satu Bentuk Kesiapan Menghadapi Siklus Haid

By Layla Ekrep, Selasa, 10 Mei 2022 | 09:15 WIB
Jurnal Pejuang Haid Siti Hutami: Belajar dan Berdamai dari Pengalaman Buruk adalah Salah Satu Bentuk Kesiapan Menghadapi Siklus Haid (Dok. Pribadi Siti Hutami)

Stylo Indonesia - Hai, Stylovers! Stylo Indonesia kini hadir dengan kanal Jurnal Pejuang Haid yang berisikan cerita pengalaman para sahabat perempuan atau Stylovers mengenai semua masalah terkait menstruasi.

Melingkupi faktor kesehatan dan psikologis serta yang berujung kepada penampilan kulit, Jurnal Pejuang Haid juga akan berbagi tips bagaimana setiap sahabat perempuan atau Stylovers berdamai dengan nyeri haid yang kerap menyerang. 

Jurnal Pejuang Haid yang ke-4 datang dari Siti Hutami yang sempat memiliki pengalaman tidak mengenakkan yang disebabkan oleh reaksi tubuh saat haid melanda. 

Yuk, simak percakapan Stylo Indonesia dengan Siti Hutami tentang pengalaman seputar haid yang informatif lagi inspiratif, berikut ini!

Apa saja perbedaan gejala atau reaksi tubuh sepanjang siklus haid?

Siti: "Saat masuk masa haid, biasanya badan terasa pegal-pegal dan nyeri tidak tertahan, terutama di bagian pinggang belakang, tulang punggung bagian bawah dan betis.

Di beberapa waktu juga kadang suka mual berujung muntah. Sesudah haid, badan sudah kembali normal lagi, sudah enggak ada reaksi apa-apa."

Apa saja cerita yang dialami terkait masalah psikologis seputar siklus haid?

Siti: "Mood swing, emosi jadi naik turun; tidak stabil. Tapi masih dalam batas wajar dan terkendali."

Baca Juga: Jurnal Pejuang Haid Ishmah Nabila: Haid Bukanlah Hal Tabu, Pendidikan Mengenai Haid Sangatlah Penting Sedari Dini

Apa saja cerita yang dialami terkait masalah kesehatan seputar siklus haid?

Siti: "Beberapa waktu belakangan aku sudah di-vaksin. Setelahnya, saat haid datang, nyeri perut yang aku rasakan tidak terlalu signifikan, namun nyeri pinggang bagian belakang masih sama seperti biasanya."

Apa saja cerita yang dialami terkait masalah kulit seputar siklus haid?

Siti: "Kulit agak kusam, terkadang kering dan kasar. Nah, kalau masalah jerawat hormonal yang aku alami justru muncul ketika masa haid selesai."

Ilustrasi kondisi kulit wajah saat masa haid; kusam, kering, dan sesudah masa haid; berjerawat (freepik.com)

Apakah ada cara tertentu dari kamu untuk mengatasi masalah nyeri saat haid?

Siti: "Biasanya aku lumurkan minyak aromaterapi, atau jika nyeri perut tidak tertahan aku juga biasa kompres dengan botol hangat yang berisi air panas. Tidak jarang aku juga utamakan bed rest atau tidur jika nyeri membuat tidak sanggup beraktivitas."

Lebih condong memilih pembalut yang seperti apa?

Siti: "Pembalut biasa yang umum dijual. Biasanya kalau intensitas darah haid banyak, aku pakai yang ada wings-nya. Untuk kegiatan harian aku juga kerap pakai yang ukuran standar."

Baca Juga: Jurnal Pejuang Haid Rimas Chairun Nisa: Menjaga Kesehatan Tubuh dan Mental adalah Kunci Utama Siklus Haid Teratur

Apakah ada rutinitas tertentu yang kamu lakukan dalam mengontrol siklus haid?

Siti: "Ada. Aku biasanya kontrol dari aplikasi di smartphone, nama aplikasi-nya Flo. Itu bagus banget, kita bisa buat jurnal dan mencatat apa pun seputar hal yang terjadu selama siklus haid, seperti mood, minum air, intensitas darah haid, dan banyak lagi."

Apakah ada pengalaman tidak terlupakan seputar haid yang pernah kamu alami?

Siti: "Jadi dulu pernah saat haid datang, gejala yang aku alami bisa dibilang cukup unik, yaitu 'eneg' atau mual gitu. Nah, saat itu kebetulan aku lagi di ruang publik ketika hari pertama haid, jadilah akhirnya aku muntah. Saat aku memperhatikan sekitar, orang-orang melihat ke arahku dengan tatapan bingung karena aku juga kelihatan pucat habis muntah. Aku benar-benar malu banget saat itu."

Bagaimana kamu menyikapi pengalaman tersebut?

Siti: "Aku sekarang belajar lebih antisipasi dalam melihat siklus haid. Seperti harus tahu kapan perkiraan haid datang. Jadi aku bisa berjaga-jaga juga supaya hal yang sama tidak terluang kembali." 

Pesan untuk Pejuang Haid di luar sana?

Siti: "Haid tidak perlu di bawa stress, perbanyak makan yang bergizi, konsumsi buah dan sayur, perbanyak minum air putih juga wajib. Perhatikan pola makan, seperti boleh minum minuman manis atau berwarna, tapi sesekali. Harus dikontrol juga karena kita enggak tahu nanti dampaknya pada tubuh kita dalam jangka panjang. Olahraga teratur, minimal jalan kaki sudah bisa membantu tubuh kita untuk jadi lebih sehat. Semangaat ya semuanya!".

Baca Juga: Jurnal Pejuang Haid Maylia Ega Mahariani: Rasa Syukur Tergugah saat Melihat Manfaat Haid dari Sudut Pandang Positif

Itu dia cerita lengkap perjalanan pejuang haid, langsung dari Siti Hutami yang telah dirangkum Stylo.

Bagi kamu yang juga ingin berbagi cerita mengenai perjuangan menjalani siklus haid dan ingin menularkan semangat positif kepada Stylovers yang juga pejuang haid lainnya, kamu boleh mengirimkan email ke stylo@gridnetwork.id atau DM ke Instagram @stylo.indonesia, ya!

Semangat, ya, untuk semua pejuang haid! Stylo Indonesia selalu bersama kamu dan siap mendampingi kamu! (*)

#SemuaBisaCantik