Tak banyak yang tahu kalau 99 persen kapas yang digunakan di Indonesia saat ini merupakan kapas hasil impor.
Uniknya, SukkhaCitta mendorong program penanaman kembali kapas dengan metode Tumpang Sari, cara bercocok tanam yang mengembalikan hubungan timbal balik kita dengan tanah.
Petani kecil Indonesia telah mempraktikan pertanian regeneratif atau Tumpang Sari selama beberapa generasi.
Bersama dengan Sukkha Citta, saat ini mereka kembali menelusuri metode peninggalan nenek moyang ini, dari agroforestry tradisional hingga rempah-rempah yang digunakan sebagai pestisida alami.
Metode Tumpang Sari secara alami dapat menyeimbangkan siklus karbon antara tanah dan atmosfir.
Dengan menanam berbagai jenis tanaman secara bersamaan, menggunakan pupuk kompos, dan menghindari menggali tanah yang dalam, metode ini dapat mengembalikan kemampuan tanah menyerap air dan menyimpan karbon.
Di pameran ini, SukkhaCitta juga menampilkan sejumlah koleksi pakaian mereka yang dibuat menggunakan kain hasil kerja keras para petani dan pengrajin di desa ini.
Pameran KAPAS oleh SukkhaCitta bisa dikunjungi di ASHTA District 8 Jakarta dari tanggal 15 April hingga 15 Mei 2022. (*)