Bahaya Skincare Abal-abal Bikin Nyeri, Ini Kata Dokter Spesialis Kulit

By Ananda Amelia, Sabtu, 16 April 2022 | 11:30 WIB
Bahaya Skincare Abal-abal Bikin Nyeri, Ini Kata Dokter Spesialis Kulit (pexels.com)

Terkadang harapan untuk memiliki kulit putih melampaui kesadaran akan penting nya kesehatan kulit. Banyak yang termakan persepsi bahwa kulit yang cantik adalah kulit yang putih. Ini memang tren di negara Asia, tapi tidak di negara barat. Hal ini salah dan kadang membuat harapan yang tidak realistis. Tidak berarti semakin putih semakin cantik,” ujar dokter spesialis kulit dan kelamin, dr. Arini Wibowo. 

Seperti yang kita tahu bahwa penggunaan skincare drugstore atau melakukan treatment di dokter kulit pastinya hasilnya tidak akan instan dan harganya pun tak murah, maka dari itu para pengguna skincare abal-abal ini merasa tidak sabar untuk melihat hasilnya. 

Skincare abal-abal umumnya tidak ber-BPOM. Produk yang sudah lolos BPOM paling tidak sudah diseleksi dari 3 aspek yaitu: keamanan, kemanfaatan, dan mutu. Produk yang ilegal tidak memiliki garansi 3 aspek tersebut. Konsumen yang membeli skincare ilegal ini umumnya terbuai janji yang 'too good to be true'," ujar dr. Arini Wibowo.

Jadi, bisa dibayangkan bukan, bahwa penggunaan skincare abal-abal ini cukup membuat resah karena tidak jelas asal usulnya dan tidak tahu apa saja kandungan yang terdapat di dalamnya. 

“Konsumen dapat menginput nomer BPOM produk di website untuk memastikan kesahihannya di https://cekbpom.pom.go.id. Selain itu jangan lupa produk yang di jual bebas seharusnya masuk kategori kosmetik, bukan obat. Menjadi konsumen yang kritis akan membantu agar kita terlindungi dari produk yang dapat membahayakan kesehatan,” tambahnya. 

Daripada mendapatkan wajah putih dan glowing yang hanya sesaat, yuk lebih baik bijak dalam memilih perawatan kulit agar hasilnya lebih baik dan tentunya aman. 

Apabila Stylovers masih tidak tahu harus membeli skincare di drugstore, bisa banget untuk langsung mengunjungi dokter kulit agar permasalahan kulit bisa ditangani lebih pas dengan ahlinya.  (*)