Rumah sakit yang dibiayai Kerajaan Arab Saudi tersebut, terletak di kawasan Gunungsari seluas lima hektar.
Dalam menopang keberadaannya, dibentuk pula Yayasan Rumah Sakit Faisal (Yasrif).
Secercah harapan terlintas untuk membangun rumah sakit ketika Duta Besar Saudi Arabia Sheikh Bakr Alkhamais menjalin ukhuwah dengan Fadeli Luran.
Niat luhur tersebut akhirnya mendapat lampu hijau seterang kristal dari Kerajaan Arab Saudi.
Selain sebagai pionir pembangunan serta Ketua Yasrif, Fadeli Luran juga mendirikan Apotik Farida Rahmah pada 1980.
Tak hanya membangun rumah sakit dan sekolah, Fadeli Luran juga menggelar acara penghargaan dengan nama Fadeli Luran Award.
Penghargaan ini diberikan kepada mubalig-mubalig agung Indonesia. Penerima Fadeli Luran Award antara lain Prof Dr M Quraish Shihab dan Prof Dr Nasaruddin Umar.
Karena jasa-jasanya tersebut, bahkan nama kakek Celine Evangelista sampai dijadikan nama jalan.
Untuk menghargai jasa Fadeli Luran, maka pemerintah Sulawesi Selatan mengabadikannya dalam bentuk nama jalan di Pangkep.
Jalan Fadeli Luran terletak di Jalan Poros Minasate’ne yang merupakan akses alternatif bagi para karyawan yang berdomisili di Makassar, tetapi, bekerja di Pangkep.
Namun saat menutup usia, Kakek Celine Evangelista justru tak dimakamkan di Taman Makam Pahlawan.
Fadeli Luran wafat pada Ahad, 1 Maret 1992 di Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta. (Stylo Indonesia)
(*)
Artikel ini sudah tayang di Sosok.id dengan judul Tak Ragu Berhijab, Ternyata Kakek Celine Evangelista Bukan Sosok Sembarangan, Tokoh Islam di Makassar Dan Pejuang Kemerdekaan?
Penulis: Andreas Chris Febrianto Nugroho