Karena Omicron bisa dideteksi hanya lewat pengujian, Profesor Tim Spector dari aplikasi Covid Zoe Inggris mengatakan, saat ini tes sangat penting dilakukan meski seseorang tidak menunjukkan gejala.
Dia katakan, data dari aplikasi studi Zoe menunjukkan, ada sekitar setengah dari semua kasus yang diabaikan karena orang-orang tidak menunjukkan gejala Covid-19 klasik seperti demam, batuk terus-menerus, dan kehilangan indra penciuman atau perasa.
"Gejala Omicron jauh lebih mirip dengan varian ringan, berbeda dengan Delta," ungkapnya.
"Gejalanya mirip seperti pilek, yang tidak akan dikenali orang bahwa itu Covid-19 jika tidak dilakukan pemeriksaan," tambahnya.
Hal ini pun disetujui oleh Christina Marriott, Kepala Eksekutif Royal Society for Public Health (RSPH).
Christina berkata, bukti yang ada sekarang menunjukkan bahwa orang yang sudah divaksinasi lengkap (dua dosis) jika terpapar Omicron gejalanya tidak terlalu parah seperti sakit kepala, pilek, bersin, sakit tenggorokan, dan kehilangan penciuman.