Diceritakan Evi, ia tumbuh menjadi gadis yang pendiam dan tidak percaya diri saat ingin bergaul dengan orang lain.
Tak sampai di situ, Evi pun enggan bertemu banyak orang lantaran dihantui rasa takut akan menerima perilaku bullying kembali karena warna kulitnya.
Seiring berjalannya waktu, Evi mencoba bangkit untuk menemukan rasa percaya dirinya dengan melakukan hobinya.
“Yup, menari. Dengan menari aku tahu apa yang aku rasakan. Tiba-tiba saja aku mendapatkan rasa kepercayaan diriku dan menjadi diri sendiri saat belajar menari. Aku bisa mengungkapkan semua perasaan, cerita, isi hatiku lewat tarian yang aku buat atau tarikan,” ungkapnya.
Setelah sekian lama Evi menemukan rasa percaya dirinya kembali lewat menari, ia pun dapat menerima dan bangga dengan warna kulit sawo matang yang dimilikinya.
Pengalaman Berharga Menjadi Penyintas Bullying #InspirasiCantik
Banyak hal yang telah Evi lewati menjadi penyintas bullying sejak kecil hingga memberikan banyak pengalaman berharga dalam hidupnya.
Tak dapat dipungkiri, perilaku bullying yang Evi terima membawa perubahan yang besar dalam diri dan hidupnya.
“Sering dibully membuat aku sulit untuk membela diri tumbuh jadi gadis yang pemalu. Aku juga jadi people pleaser agar diterima orang lain,” ujar Evi.
Diceritakan Evi, perilaku bullying yang diterimanya juga memberikan dampak positif bagi dirinya.
“Positfinya, aku jadi semangat mengembangkan bakat dan potensiku untuk membuktikan pada diri sendiri dan orang lain aku berharga dan lebih dari rupaku,” ujar Evi.