Covid-19 Varian Omicron Makin Meresahkan, Awal Penyebaran Karena Masker Berkatup!

By Stylo Indonesia, Kamis, 2 Desember 2021 | 09:40 WIB
Covid-19 Varian Omicron Makin Meresahkan, Awal Penyebaran Karena Masker Berkatup! (Freepik)

Sementara itu, ahli bedah dan peneliti kesehatan masyarakat Dr Atul Gawande menyebut masker seperti itu seharusnya dilarang.

Varian Omicron Berkaitan dengan Infeksi HIV

Mengenai wabah varian Omicron, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmidzi menyebutkan varian baru COVID-19 jenis Omicron (B 1.1.529) berkaitan dengan infeksi human immunodeficiency virus (HIV).

"Kasus terjadinya varian baru ini didapatkan pada orang dengan status HIV yang belum mendapatkan vaksinasi dan juga yang sudah mendapatkan vaksinasi," katanya dalam webinar Hari AIDS Sedunia 2021 yang diikuti secara daring di Jakarta (29/11/2021)

Masih menurut Nadia, varian Omicron banyak dilaporkan pertama kali di Afrika Selatan.

"Dari briefing yang disampaikan oleh WHO kemungkinan besar varian ini muncul dikarenakan kita tahu Afrika Selatan itu sebagian besar adalah orang dengan HIV," katanya.

Baca Juga: Jangan Abai, Minggu Ini Kasus Covid-19 Diprediksi Akan Alami Peningkatan di Indonesia!

Ia menambahkan varian baru COVID-19 dari Afrika Selatan itu hampir sama dengan varian yang juga berasal dari Afrika Selatan lainnya, yaitu varian Beta yang memberikan pengaruh besar terhadap penurunan efikasi vaksin.

"Ada dua varian yang berasal dari Afrika Selatan yang saat ini tercatat sebagai variant of concern itu adalah varian Beta dan varian Omicron," katanya.

Dalam rangka mencegah masuknya varian baru COVID-19 itu, Nadia mengatakan, pemerintah telah mengeluarkan larangan perjalanan dari Afrika Selatan, Botswana, Lesotho, Eswatini, Mozambique, Malawi, Zambia, Zimbabwe, Angola, Namibia, dan Hong Kong ke wilayah Indonesia. (Traya/Stylo)(*)

Artikel ini telah tayang di GridHealth.id dengan judul, "Varian Omicron Berkaitan dengan Infeksi HIV, Awal Mewabah Gegara Masker Berkatup".

Penulis: Gazali Solahuddin