Nyobain Mainan Seks Sambil Dibayar, Terbongkar Ini Alasan Para Wanita Senang Jadi Penguji Sex Toy

By Stylo Indonesia, Sabtu, 27 November 2021 | 19:00 WIB
Jangan Asal Pilih Sex Toys, Alih-alih Bisa Meningkatkan Gairah Seksual Justru Bisa Mempengaruhi Kesuburan. (freepik.com)

Stylo Indonesia - Setiap profesi pastinya memiliki pertimbangan akan gaji yang didapat dengan pekerjaannya yang dilakukan.

Sebagian orang ada yang ingin mencari pekerjaan sesuai dengan bakat dan minat hingga memikirkan tempat yang nyaman.

Seperti kisah seorang perempuan yang memilih keluar dari pekerjaannya demi menjadi penjajal mainan seks.

Seorang mantan bankir di Inggris memilih berhenti dari pekerjaannya kemudian beralih profesi sebagai penguji mainan seks profesional.

Baca Juga: Gairah Lebih Memuncak dan Pria Bisa Lebih Tahan Lama Hanya dengan 5 Posisi Seks Ini, Enggak Usah Minum Obat Kuat!

Perempian tersebut berkata bahwa gajinya sebagai penguji mainan seks memang tidak sebanyak ketika dia berprofesi sebagai bankir, bahkan, hanya separuhnya, tapi, dia merasakan kebahagiaan yang lebih.

Cara Douglas, wanita asal Inggris ini sekarang memiliki penghasilan sebesar 41.450 dolar atau sekitar 571 juta rupiah selama setahun bekerja untuk perusahaan penghasil mainan seks Lovehoney.

 

Perusahaan mainan seks tersebut mengatakan bahwa Douglas adalah salah satu penguji yang paling populer dan telah meninjau lebih dari 3.000 produk sejauh ini.

"Saya selalu menyukai mainan seks, jadi saya sangat beruntung bisa berkarier dari hobi saya," kata Douglas.

"Saya benci menjadi bankir dan sekarang saya dibayar untuk melakukan sesuatu yang sangat saya sukai.

Baca Juga: 3 Posisi Seks yang Bikin Tahan Lama di Ranjang, Bikin Orgasme Barengan

Saya menghasilkan setengah dari apa yang saya lakukan di bidang perbankan tapi saya bersenang-senang dua kali lebih banyak," tambahnya.

Douglas mengatakan bahwa suaminya, Darren, kadang juga terlibat dalam pekerjaanya.

 

"Jelas itu menyenangkan untuk dilakukan, tapi kalian harus mempertahankan profesionalisme dan menentukan aspek produk apa yang bekerja dengan baik dan mana yang tidak," katanya.

Dia juga mengaku bahwa pekerjaan yang dilakoninya saat ini telah meningkatkan kehidupan seks dirinya dan suami. Menurutnya, aktivitas seksual sama halnya dengan otot, semakin sering digunakan, maka akan semakin aktif.

Lain cerita, pada tahun 2016, seorang warga Australia bernama Paige Gregory mengungkapkan ia menjawab sebuah iklan pekerjaan untuk sebuah produk tester Lovehoney secara bercanda.

Namun, apa yang dulu dimulainya sebagai pekerjaan paruh waktu segera berubah menjadi profesi tetap.

Baca Juga: Nafsu Seks Keburu Meledak, Jangan Lupakan Kenikmatan Wanita dari Rangsangan G-Spot Ini

"Saya melihat iklan lowongan itu dan melamarnya, lalu saya mendapat wawancara. Ternyata ini tim yang ramah, saya suka sekali. Dan barang gratisan itu jelas bonus," papar Gregory.

Lulusan manajemen bisnis tersebut mengatakan bahwa dia ingin mengubah hal yang "tabu" mengenai mainan seks.

"Beberapa orang masih mengaitkan produk ini dengan pornografi, tapi jauh lebih dari itu," katanya.

Gregory mengatakan bahwa mainan seks yang baik harus memenuhi tiga kriteria. Kualitas adalah kriteria utama yang harus dimiliki oleh mainan seks.

Baca Juga: Amankah Berhubungan Seks saat Sedang Menstruasi? Simak Penjelasan Pakarnya!

Kriteria kedua, kata Gregory, mainan seks tidak boleh mengeluarkan suara karena aktivitas seksual dalah hal yang bersifat rahasia. Sementara untuk kriteria terakhir, mainan seks harus tahan air.

"Bagian dari peran saya adalah memastikan produk berkualitas tinggi. Jika saya tidak senang dengan itu, saya tahu pelanggan juga tidak akan menyukainya," ucapnya.(*) Cece/Stylo

Artikel ini telah tayang di Nakita.id dengan judul "Bukan Soal Uang dan Nikmat, Terungkap Alasan Para Wanita Ini Senang Jadi Penguji Mainan Seks Penulis: Riska Yulyana Damayanti, Editor: David Togatorop