Melyana Wamea: Sempat Alami Body Shaming, Kini Sukses Buktikan Kesetaraan Gender Perempuan Bisa Berkarier di Bidang Pertambangan #InspirasiCantik

By Livia, Jumat, 12 November 2021 | 17:35 WIB
Melyana Wamea: Sempat alami body shaming, kini sukses buktikan kesetaraan gender perempuan bisa berkarier di bidang pertambangan #InspirasiCantik. (dok.pribadi)

Baca Juga: Winda Gusniana: Sukses Jadi Fashion Content Creator Plus Size Setelah Terpuruk karena Mengalami Body Shaming Sejak Kecil #InspirasiCantik

Alami Body Shaming Karena Memiliki Bentuk Tubuh yang Mungil dan Berkulit Hitam #InspirasiCantik

Setiap perempuan dilahirkan dengan kecantikan dan keunikannya masing-masing.

Namun, adanya standar kecantikan membuat banyak perempuan ingin menjadi sama satu sama lain demi stigma yang dibuat agar diterima orang lain.

Itulah yang dirasakan Melly, narasumber #InspirasiCantik kali ini yang sering menerima perilaku body shaming karena bentuk tubuh dan warna kulitnya.

“Aku sering banget diejek kurus kering, kecil, pendek dan hitam sampai jadi terbiasa kalau hal itu terjadi lagi. Responku hanya bisa tersenyum dan bilang nggak apa-apa yang penting tidak menyusahkan orang lain,” ujar Melly.

Sering menerima perilaku body shaming, membuat Melly sedih dan tidak percaya diri dengan kecantikan dan keunikan yang dimilikinya.

“Kejadian itu membuat saya selalu menolak ketika diajak untuk bekerja dalam proyek fotografi sebagai model karena tidak pede dengan tinggi badan dan bentuk tubuh yang kurus,” cerita Melly penuh haru.

Tak sampai di situ, sering diejek karena bentuk rambutnya yang keriting dan mengembang, membuat Melly selalu menyembunyikan keindahan bentuk rambutnya dengan mengepangnya.

“Memikirkan perkataan orang lain membuat aku jadi malu untuk untuk bergaya sesuai yang aku sukai. Namun, suatu hari saya mencoba melihat diri saya di depan kaca begitu bahagia dan merasa nyaman menggenakan baju yang saya inginkan. Sejak saat itulah saya memutuskan saya berhak bahagia dengan apa adanya diri saya,” ujar Melly.

Disadari Melly, pengakuan dari orang lain yang dibutuhkannya telah membuat ia tidak bahagia dan memandang jelek dan rendah dirinya sendiri.

Ia pun sadar untuk bahagia dan sukses, semuanya dimulai dari mencintai diri sendiri seutuhnya.