Deteksi Kanker Payudara Sejak Dini dengan Prosedur Baru, Bebas Superposisi dan Minim Paparan Radiasi!

By Astria Putri Nurmaya, Rabu, 20 Oktober 2021 | 16:55 WIB
Deteksi Kanker Payudara Sejak Dini dengan Prosedur Baru, Bebas Superposisi dan Minim Paparan Radiasi! (freepik.com)

Untuk membuat diagnosis pasti, sampel kecil jaringan payudara diambil (biopsi) untuk diperiksa di bawah mikroskop.

Paparan radiasi yang berlebihan dari mammogram menjadi semakin kurang menjadi perhatian, kata Albring, karena peralatan dan teknik modern terus menurunkan tingkat radiasi.

Skrining mamografi tidak dimulai sampai risiko statistik perempuan untuk kanker payudara meningkat, yaitu setelah usia 50 tahun, tegas Dr. Susanne Weg-Remers, kepala Layanan Informasi Kanker di Pusat Penelitian Kanker Jerman (DKFZ). "Ini mencegah seorang perempuan dari paparan radiasi yang berlebihan selama hidupnya," catatnya.

Sejauh ini tidak ada alternatif nyata untuk mammogram sebagai alat diagnostik, menurut Weg-Remers, yang menambahkan bahwa pencitraan resonansi magnetik payudara (MRI) dan USG payudara adalah pemeriksaan pelengkap yang penting.

Baca Juga: Tips Cegah Kanker Payudara, Yuk Terapkan 5 Kebiasaan Baik Ini!

Prosedur baru adalah pemindaian tomografi terkomputerisasi (CT) pada payudara. Mereka memberikan gambar 3D resolusi tinggi, bebas dari superposisi dan dengan paparan radiasi yang sangat sedikit, kata ahli radiologi Dr Karsten Ridder, yang melakukan prosedur itu sendiri.

"Kontras jaringan kelenjar dan kalsifikasi menjadi jelas," katanya, dan payudara tidak harus dikompresi seperti halnya untuk rontgen agar gambarnya lebih tajam dan jelas.

Weg-Remers juga mencatat keuntungan dari CT scan. "Karena payudara tidak ditekan bersama-sama, kita dapat lebih mudah menentukan dari mana harus mengambil biopsi," katanya, tetapi memperingatkan bahwa CT scan payudara masih merupakan prosedur eksperimental. (Traya/Stylo)(*)

Artikel ini telah tayang di GridHealth.id dengan judul, "Bulan Kesadaran Kanker Payudara, Perlunya Pemeriksaan Skrining".

Penulis: Soesanti Harini Hartono