Perempuan Lebih Berisiko Alami Penyakit Autoimmune, Ini Gejala dan Penyebabnya!

By Astria Putri Nurmaya, Kamis, 14 Oktober 2021 | 16:40 WIB
Perempuan Lebih Berisiko Alami Penyakit Autoimmune, Ini Gejala dan Penyebabnya! (freepik.com)

Stylo Indonesia - Stylovers sudah tahu belum? Bahwa perempuan lebih berisiko alami penyakit autoimmune dibandingkan pria.

Beberapa perempuan lebih berisiko alami penyakit autoimmune disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya kebiasaan merokok.

Ada juga gejala muncul, pada perempuan lebih berisiko alami penyakit autoimmune yang mirip dengan gejala sakit pada umumnya seperti kelelahan hingga demam.

Baca Juga: Jangan Langsung Minum Obat, Sakit Kepala Bisa Diatasi dengan 8 Makanan Ini

Nah apa lagi nih yang perlu kita tahu, mengenai fakta bahwa perempuan lebih berisiko alami penyakit autoimmune ini?

Langsung simak penjelasan berikut ini yuk, Stylovers!

Penyakit autoimmune adalah sebuah kondisi imunitas seseorang menyerang tubunya sendiri.

Untuk penyakit autoimmune sendiri ada banyak jenisnya, kurang lebih ada 150 lebih, ada juga yang menyebutkan 80.

Karenanya gejala seseorang mengalami penyakit autoimmune, terlebih yang spesifik, sulit dideteksi.

Namun secara umum, kita bisa mencurigai gejala autoimmune manakala mengalami hal berikut ini;

* Kelelahan* Nyeri sendi dan bengkak* Masalah kulit* Sakit perut atau masalah pencernaan* Demam berulang* Kelenjar mengalami bengkak.

Baca Juga: 4 Makanan Alami Peningkat Imun Tubuh di Masa Pandemi Covid-19

Faktor Risiko Penyakit Autoimun

Siapa yang paling berisiko mengalami penyakit autoimmune, adalah perempuan.

Ada faktor risiko tertentu meningkatkan kemungkinan mengembangkan gangguan autoimun, termasuk:

* Genetika: Gangguan tertentu seperti lupus dan multiple sclerosis (MS) cenderung diturunkan dalam keluarga. “Memiliki kerabat dengan penyakit autoimun meningkatkan risiko Anda, tetapi itu tidak berarti Anda akan mengembangkan penyakit tertentu,” kata Orbai.

* Berat badan : Kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan risiko terkena rheumatoid arthritis atau psoriatic arthritis. Ini bisa jadi karena lebih banyak berat badan memberi tekanan lebih besar pada persendian atau karena jaringan lemak membuat zat yang mendorong peradangan.

* Kebiasaan merokok: Penelitian telah mengaitkan merokok dengan sejumlah penyakit autoimun, termasuk lupus, rheumatoid arthritis, hipertiroidisme, dan MS.

Baca Juga: Rumah Sakit Hampir Kolaps Diserbu Pasien Covid-19 Varian Delta, Ternyata Tak Semua Harus di Rawat, Ini Penjelasannya!

* Mengonsumsi obat-obatan tertentu: “Obat tekanan darah atau antibiotik tertentu dapat memicu lupus yang diinduksi obat, yang seringkali merupakan bentuk lupus yang lebih jinak,” papar Ana-Maria Orbai, M.D., M.H.S., adalah ahli reumatologi di Pusat Arthritis Johns Hopkins, dikutip dari Johns Hopkins Medicine, pada artikel 'What Are Common Symptoms of Autoimmune Disease?'

Obat-obat apa saja yang dimaksud? “Pusat myositis kami juga menemukan bahwa obat khusus yang digunakan untuk menurunkan kolesterol, yang disebut statin, dapat memicu miopati yang diinduksi statin.”

Nah, miopati adalah penyakit autoimun langka yang menyebabkan kelemahan otot.

Namun, sebelum memulai atau menghentikan obat apa pun, pastikan untuk berbicara dengan dokter.

Autoimmune Memengaruhi Kesehatan

Untuk dipahami, penyakit autoimmune ini bisa memengaruhi kondisi kesehatan penyintasnya.

Autoimmune lupus, rheumatoid arthritis atau psoriatic arthritis meningkatkan risiko penyakit jantung.

Karenanya penyintas autoimmune harus selalu konsultasi dengan dokter tentang apa yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatannya, misal jantungnya agar tetap sehat dan kuat.

Misalnya, menjaga tekanan darah dan kadar kolesterol Anda dalam kisaran yang sehat, makan makanan bergizi dan berolahraga secara teratur dapat menyelamatkan nyawa.

Baca Juga: 4 Fakta Susu Murni Bisa Tingkatkan Imun Untuk Cegah Virus Corona

Langkah-langkah ini juga dapat membantu mengurangi gejala penyakit autoimun, lo.

Orbai mengakui bahwa meluangkan waktu untuk hidup sehat bisa jadi sulit, mengingat kehidupan wanita yang serba cepat, tetapi dia bersikeras bahwa menemukan keseimbangan adalah kunci untuk hidup dengan penyakit autoimun.

“Ini adalah sesuatu yang akan melibatkan komitmen, dan terkadang itu akan sulit,” katanya.

“Tetapi belajar mendengarkan tubuh Anda dan menjadi pintar tentang apa yang memicu penyakit Anda adalah penting. Itu adalah sesuatu yang Anda lakukan untuk diri Anda sendiri,” jelas Orbai lebih lanjut. (Traya/Stylo)(*)

Artikel ini telah tayang di GridHealth.id dengan judul, "Gejala Penyakit Autoimmune, Perempuan Paling Berisiko Mengalaminya."

Penulis: Gazali Solahuddin