- Membuat rencana penyegaran kembali pembelajaran atau remedial untuk membantu siswa mengejar pembelajaran yang hilang sambil tetap melanjutkan materi akademik baru.
- Dukungan bagi guru untuk mengatasi kehilangan pembelajaran, termasuk melalui teknologi digital.
UNICEF juga menyoroti, pada masa anak-anak tidak bersekolah dan pembelajaran jarak jauh (PJJ) diberlakukan, banyak anak menghadapi kendala dalam pendidikannya.
Baca Juga: Varian Delta Belum Usai, Ini Gejala Varian Mu dari Mutasi Covid-19 Terbaru!
Sebuah survei yang dilakukan pada kuartal 2020 di 34 provinsi dan 247 kabupaten menunjukkan bahwa lebih dari setengah (57,3 %) kendala internet yang memadai sulit didapatkan.
Selain itu sekitar seperempat orang tua menyebut mereka kekurangan waktu dan kapasitas untuk mendukung anak-anak melakukan PJJ.
Adapun hampir tiga dari empat mengaku khawatir ketinggalan pembelajaran. (Traya/Stylo)(*)
Artikel ini telah tayang di GridHealth.id dengan judul, "Alasan WHO dan Unicef Desak Indonesia Gelar Sekolah Tatap Muka, Tak Terkecuali di Daerah Covid-19 Tinggi".
Penulis: Anjar Saputra
Editor: Gazali Solahuddin