Batik tulis dengan motif yang terinspirasi dari seni budaya Betawi dan ikon Kota Jakarta seperti Ondel-ondel, Phinisi Bandar Jakarta, Bunga Nona Makan Sirih, dan Capung Bulan tersebut merupakan karya pengrajin difabel dan ibu-ibu pembatik binaan di Rusunawa Jakarta.
Batik Betawi warna sogan sampai pastel dikombinasikan Tenun ATBM untuk diaplikasikan dalam bentuk dress dan outer.
Sesuai tema Wastra & Wisata Jakarta, koleksi busana Batik Betawi rancangan Wignyo Rahardi tersebut ditampilkan dengan latar ikon wisata bersejarah Jakarta yaitu Museum Sejarah Jakarta atau dikenal dengan Museum Fatahillah.
Sementara untuk kategori kedua adalah lima busana terbuat dari Batik Jumputan buatan Solo Putri.
Motif hias wastra ini dibuat dengan teknik celup ikat serta pewarna natural Indigo yang ramah lingkungan, oleh tangan terampil para pengrajin perempuan Jakarta.
Batik Jumputan dipadu tenun ATBM dan dituangkan oleh Wignyo Rahardi dalam varían dress dengan aksen layer serta detail pada lengan.
Rancangan Wignyo Rahardi tersebut dilengkapi dengan koleksi tas Origami tenun ATBM berbahan silk dan spunsilk dari brand GUI.