Faktanya, memang benar Stylovers, bahwa beberapa minyak buah dan sayur mengandung SPF tingkat rendah.
Namun sebagian besar jumlahnya bisa meningkat secara pesat, inilah yang membuat beberaoa minyak alami tersebut tidak boleh digunakan sebagai perlindungan efektif terhadap sinar UVB dan UVA.
Menurut Dr. Elizabeth Hale, dokter kulit bersertifikat di Complete Skin MD di New York, penggunaan minyak di kulit dapat menyerap sinar matahari dan menghangatkan kulit.
"Ketika kamu mengoleskan minyak ke kulit sebelum terpapar sinar matahari, itu akan meningkatkan panas matahari, yang menyebabkan luka bakar dan kerusakan kulit," kata Hale.
Baca Juga: Takaran Tepat Penggunaan Sunscreen Menurut Dermatolog, Salah Ukuran Bisa Kurangi Kinerja SPF!
“Ini menginduksi mutasi tertentu, yang dapat menyebabkan kanker kulit. Ini juga memecah kolagen dan elastin, yang menyebabkan penuaan, bintik-bintik coklat, dan hiperpigmentasi.” lanjutnya.
Wah, mengetahui efek samping coconut oil sebagai sunscreen tentu kita sudah bisa menyimpulkan, bahwa, menggunakan minyak justru dapat memperburuk kerusakan kulit akibat sinar matahari.
Hale juga menegaskan bahwa tren seperti ini tak selalu harus diikuti, terlebih jika info tersebut tidak berasal dari ahlinya seperti dari dermatologi atau kedokteran.
"Tidak semua yang alami selalu lebih baik untuk Anda atau dimaksudkan untuk diterapkan pada kulit," katanya.
Nah jadi jangan coba-coba lagi ya Stylovers menggunakan coconut oil atau minyak kelapa sebagai tabir surya. (*)