Pakai Strap untuk Masker Tak Disarankan Satgas Covid-19, Ini Penjelasannya

By Grace Kencana Pranata, Selasa, 31 Agustus 2021 | 20:40 WIB
Pakai Strap untuk Masker Tak Disarankan Satgas Covid-19, Ini Penjelasannya (dresshaus.com)

Stylo Indonesia - Di masa pandemi yang mewajibkan kita menggunakan masker saat berpergian, timbulah tren pemakaian strap atau tali masker.

Tren strap untuk masker pun ramai dipakai banyak orang dan viral di media sosial.

Penjualan strap dari berbagai model dan bahan banyak ditawarkan dan menjadi ladang bisnis baru di tengah pandemi.

Adapun fungsi dari strap masker ini yaitu sebagai pengait dan untuk tali menggantung masker di leher ketika kita hendak melepas masker.

Baca Juga: Benarkah Penyintas Covid-19 Lebih Kebal dari Orang yang Divaksin? Ini Kata Ahli!

Selain berfungsi agar masker tetap di dekat kita saat dilepas, strap masker juga menjadi fashion statetment tersendiri yang menarik.

Di tengah ramainya strap masker sebagai alat bantu dan tambahan fashion ketika berpergian, dilansir Stylo Indonesia dari Kompas.com, menurut Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 tidak menyarankan penggunaan dan pemakaian strap masker tersebut.

Baca Juga: Efek Samping Vaksin Covid-19 Moderna, Benarkah Lebih Parah dari AstraZeneca?

Kemudian, apa penyebab pemakaian strap masker tidak disarankan oleh tim Satgas Penanganan Covid-19, dan apa solusinya?

Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Nasional, Brigjen TNI (Purn) Alexander Kaliaga Ginting menyampaikan, dengan penggunaan strap masker, dinilai membuat masker menjadi sering dinaik-turunkan.

Baca Juga: Perempuan Haid Perlu Perhatikan Hal Ini Sebelum Vaksinasi Covid-19!

Menurutnya, tindakan ini dapat meningkatkan risiko terpaparnya virus corona melalui benda yang terkena bagian virus tersebut.

"Dengan adanya strap atau tali masker yang panjang, membuat masker bisa naik-turun, buka pakai, tutup lepas di mana tindakan ini rawan terkontaminasi dari jar jemari, atau dari kontak dengan leher, baju, jilbab, dan lainnya," ujar Alexander saat dihubungi Kompas.com, Rabu (24/2/2021).

Tidak pakai strap masker di area publik

Ia menambahkan, potensi lain dari penularan virus corona akibat pemakaian strap masker yakni, ketika tangan menyentuh sisi luar masker (atau bagian berwarna biru atau hijau) di mana tempat virus menempel.

Baca Juga: Pasca Vaksin Covid-19 Jangan Lakukan 4 Hal Ini, Jaga Antibodi Agar Muncul Maksimal

"Setiap buka lepas masker, pemakai masker seharusnya mencuci tangan dengan disinfektan dan air sabun," lanjut dia.

Sebab, mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun wajib dilakukan ketika hendak memakai atau melepas masker.

Adapun ketika seseorang merasa memakai strap masker, maka ia cenderung berpikir tidak masalah jika maskernya sering dinaik-turunkan.

Baca Juga: Alami Anosmia Setelah Vaksinasi Covid-19? Ternyata Ini Penyebabnya!

Padahal tindakan itu justru menjadi celah virus untuk masuk ke tubuh kita.

Oleh karena itu, pihaknya tidak menyarankan penggunaan strap masker di area publik atau tempat umum, terutama di tempat fasilitas kesehatan atau rumah sakit.

Terkait penggunaan strap masker, Alexander menyampaikan bahwa aksesoris tersebut lebih banyak di sisi fashion saja, daripada manfaatnya di segi perlindungan pemakainya dari virus corona. (*)