Berikutnya, dokter akan memasukkan alat yang disebut spekulum ke dalam vagina supaya mereka dapat memeriksa kondisi serviks.
Kemudian, sampel sel serviks akan diambil menggunakan kuas atau spatula dan mengirimnya untuk diuji.
Jika hendak melakukan Pap Smear, sebaiknya tidak dilakukan saat menstruasi apalagi jika kondisi menstruasi sedang deras. Hal ini karena dapat mempengaruhi hasil tes nantinya.
Baca Juga: Harus Diwaspadai, Ternyata Inilah Penyebab Adanya Kista di Rahim!
Penting juga untuk diingat, Stylovers, agar tidak memasukkan apapun ke dalam vagina sebagai upaya pembersihan sebelum tes dilakukan.
Kapankah kamu perlu Pap Smear?
Baca Juga: Sering Merasa Keram di Perut Bagian Bawah Saat Menstruasi, Hati-hati Gejala Endometriosis!
Rekomendasi seberapa sering seseorang perlu melakukan pap smear tergantung pada beberapa faktor yakni:
- Usia
- Riwayat
- Kesehatan
- Paparan diethylstilbestrol (DES) saat dalam kandungan
- Status HIV
- Apakah seseorang tersebut memiliki kekebalan lemah