Sempat aku tergiur krim siang dan malam yang ditawarkan tetanggaku, namun aku menolak karena tahu efek sampingnya dan sangat berbahaya untuk kulitku.
Aku mulai menasehati tetanggaku tentang bahaya krim yang Ia tawarkan.
Tapi bukannya teredukasi, Ia malah menuduhku iri melihat wajah putih bersih miliknya dan pada akhirnya jerawatku yang kena imbasnya.
Baca Juga: 4 Serum dengan Kandungan Salicylic Acid untuk Mengatasi Jerawat
Kembali lagi, hinaan dan cacian pun ku telan mentah-mentah.
Sampai dua tahun berlanjut, aku mulai konsisten dengan beberapa produk skincare yang pas di kantong pelajar dan perubahan itu mulai ada.
Kulitku yang tadinya kusam mulai sedikit cerah dan jerawat mulai berkurang.
Tak hanya itu, bekas jerawat pun mulai memudar! Doa dan kerja kerasku tak sia-sia meski sekarang belum bisa sembuh sepenuhnya dan memiliki wajah semulus orang lain.
Meski begitu, aku cukup senang dan mulai bersyukur dengan perjuanganku selama dua tahun ini.
Akhirnya kesabaranku membuahkan hasil meski sering bergonta-ganti skincare demi mencari yang cocok di kulitku.
Baca Juga: 4 Pilihan Day Cream untuk Hilangkan Bekas Jerawat di Bawah Rp 100 Ribu
Itu dia cerita lengkap perjalanan jerawat langsung dari Nurdilah.
Nantikan terus Jurnal Pejuang Jerawat inspiratif dari para Stylovers yang juga menjadi salah satu pengaplikasian Stylo Indonesia dalam menyuarakan #StopBeautyShaming dan #SemuaBisaCantik.
Bagi kamu yang juga ingin berbagi cerita mengenai perjuangan melawan jerawat dan ingin menularkan semangat positif kepada Stylovers yang juga acne fighters lainnya, kamu boleh mengirimkan email ke stylo@gridnetwork.id atau DM ke Instagram @stylo.indonesia, ya!
Semangat, ya, untuk semua acne fighter! Stylo Indonesia selalu bersama kamu dan siap mendampingi kamu!(*)