Sedikit yang Tahu! Tempel Sayur Kol di Payudara Selama 20 Menit Akan Terjadi Efek Luar Biasa

By Stylo Indonesia, Selasa, 20 Juli 2021 | 15:15 WIB
Meletakkan sayur kol selama 20 menit ke payudara (Tribunnews.com)

Asal Usul Sayur Kol

Bangsa Eropa kala itu membawa sayur kol ke Indonesia sebagai untuk ditanam dan dibudidayakan.

Fadly menyebut berdasarkan serat Centhini terbitan tahun 1816, ada sayuran-sayuran dari Eropa yang dibawa seperti peterseli, kol, kentang, nanas dan sayuran lainnya.

"Sayuran itu yang dibutuhkan mereka pada masa itu.

Kol memang disukai sebagai sayuran pelengkap, entah sebagai garnis, entah bahan di sayur seperti sop.

Kol punya kandungan air yang cukup. Itu kenapa kalau sekarang pecel lele, ada juga kol digoreng." katanya.

Baca Juga: Pakai Dress Tanpa Lengan, Penampilan Via Vallen Curi Perhatian Hingga Banjir Pujian Netizen

Pada awalnya, sayur kol dimasak orang Belanda jadi makanan bernama zuurkool, stamppot, boerenkool soep, dan sauerkraut.

Kuliner tersebut biasa disantap oleh orang Belanda.

"Misal di resep-resep eropa seperti sup kol.

Kol memang dimanfaatkan sebagai bahan sayuran dan dimasak bersama daging kaldu.

Sama persis dengan kita seperti tongseng atau disesuaikan dengan kondisi.

Baca Juga: Kinclong! Ini 4 Serum Anti Aging Bikin Wajah Glowing dan Awet Muda

Lama-lama setelah dibudidayakan lokal, sebagai kuliner lokal indonesia," katanya.

Saat ini, lanjut Fadly, sayur kol telah menjadi bagian dari kuliner Indonesia baik di skala domestik maupun industri kuliner.

Ia mengatakan sayur kol digemari lantaran punya kandungan air yang tinggi.

"Itu alasan kenapa kol juga dipakai sebagai sensasi tersendiri untuk bahan makan seperti lalapan.

Perkembangannya, setelah kol dibudidayakan secara agrikultur, kol jadi varietas lalapan misalnya orang Sunda.

Kol itu sebenarnya bukan tanaman lokal di Jawa Barat," ujarnya. (*) Cece/Stylo

 

Artikel ini telah tayang di sajiansedap.id dengan judul "Belum Banyak yang Tahu! Coba Tempelkan Sayur Kol di Payudara Selama 20 Menit, Efek Luar Biasa Bisa Langsung Terjadi, Cobain Sekarang" Penulis: Marcel Mariana, Editor: Virny Apriliyanty