Stylo Indonesia - Di masa pandemi yang kian mengkhawatirkan, kita perlu tahu mengenai perbedaan gejala Covid-19 nih, Stylovers.
Perbedaan gejala Covid-19 ini terbagi menjadi empat, yaitu Covid-19 tanpa gejala, gejala Covid-19 ringan, gejala Covid-19 sedang, hingga gejala Covid-19 berat.
Dengan mengetahui perbedaan gejala Covid-19, diharapkan kita akan lebih waspada dan tanggap ketika merasakan beberapa gejala berikut ini.
Infeksi virus corona SARS-CoV-2 atau Covid-19 bisa menimbulkan gejala ringan, sedang, atau berat.
Baca Juga: Ciri Happy Hypoxia pada Pasien Covid-19 yang Wajib Diketahui, Jangan Sampai Kecolongan!
Derajat sakit tersebut bisa berbeda-beda tergantung respons tubuh seseorang ketika terserang Covid-19.
Bahkan, ada juga penderita Covid-19 tanpa gejala. Berikut penjelasan lebih lanjut perbedaannya menurut Kementerian Kesehatan.
Covid-19 Tanpa Gejala
Penderita yang terinfeksi virus corona terkadang bisa tidak merasakan gejala khas seperti demam, batuk, atau sesak napas.
Namun, penderita yang positif Covid-19 tanpa gejala ini masih bisa menularkan virus corona.
Kriteria pengidap Covid-19 tanpa gejala, yakni:
- Frekuensi napas antara 12-20 kali per menit
- Kadar saturasi oksigen 95 persen atau lebih
- Pengidap Covid-19 tanpa gejala disarankan untuk menjalani isolasi mandiri di rumah atau fasilitas isolasi mandiri yang disediakan pemerintah dan sejumlah institusi.
Isolasi mandiri tersebut dilakukan minimal selama 10 hari sejak pengidap dinyatakan positif Covid-19.
Baca Juga: 6 Cara Tingkatkan Saturasi Oksigen Tanpa Bantuan Tabung Oksigen, Pasien Covid-19 Wajib Tahu!
Selama menjalani isolasi mandiri, pasien perlu rutin berkonsultasi dengan tenaga kesehatan secara daring atau petugas puskesmas.
Selain itu, hindari sembarangan mengonsumsi obat tanpa konsultasi dan pengawasan dari tenaga kesehatan.
Gejala Covid-19 Ringan
Beberapa gejala Covid-19 ringan, antara lain:
- Demam
- Batuk, umumnya batuk kering
- Kelelahan
- Tidak nafsu makan
- Sakit kepala
- Hidung tidak bisa mencium bau atau anosmia
- Lidah tidak bisa merasakan rasa atau ageusia
- Nyeri otot dan tulang
- Sakit tenggorokan
- Pilek dan hidung tersumbat
- Mual, muntah, sakit perut
- Diare
- Mata merah
Baca Juga: Obat Pasien Covid-19 Actemra Direkomendasi WHO, Seberapa Efektif?
- Ruam di kulit, perubahan warna pada jari-jari kaki
- Frekuensi napas 12-20 kali per menit
- Kadar saturasi oksigen 95 persen atau lebih
Pengidap Covid-19 gejala ringan disarankan untuk menjalani isolasi mandiri di rumah atau fasilitas isolasi mandiri yang disediakan pemerintah dan sejumlah institusi.
Isolasi mandiri tersebut dilakukan minimal selama 10 hari sejak pengidap dinyatakan positif Covid-19, ditambah tiga hari bebas demam dan gangguan pernapasan.
Selama menjalani isolasi mandiri, pasien perlu rutin berkonsultasi dengan tenaga kesehatan atau petugas puskesmas secara daring .
Hindari sembarangan mengonsumsi obat tanpa konsultasi dan pengawasan dari tenaga kesehatan.
Selain itu, tunggu izin dari tenaga kesehatan sebelum mengakhiri masa isolasi mandiri. Jika sudah diberi lampu hijau, isolasi mandiri selesai.
Apabila di masa isolasi mandiri suhu tubuh naik di atas 38 derajat Celsius, sesak napas, atau saturasi oksigen turun di bawah 94 persen, segera kontak tenaga kesehatan.
Gejala Covid-19 Sedang
Beberapa gejala Covid-19 sedang, antara lain:
- Demam
- Batuk, umumnya batuk kering
- Kelelahan
- Tidak nafsu makan
- Sakit kepala
- Hidung tidak bisa mencium bau atau anosmia
- Lidah tidak bisa merasakan rasa atau ageusia
- Nyeri otot dan tulang
- Sakit tenggorokan
- Pilek dan hidung tersumbat
- Mual, muntah, sakit perut
- Diare
- Mata merah
- Ruam di kulit, perubahan warna pada jari-jari kaki
- Sesak napas ringan
- Frekuensi napas 12-30 kali per menit
- Kadar saturasi oksigen di bawah 95 persen
Pengidap Covid-19 gejala sedang disarankan untuk menjalani isolasi mandiri di rumah atau fasilitas isolasi mandiri yang disediakan pemerintah dan sejumlah institusi.
Isolasi mandiri tersebut dilakukan minimal selama 10 hari sejak pengidap dinyatakan positif Covid-19, ditambah tiga hari bebas demam dan gangguan pernapasan.
Selama menjalani isolasi mandiri, pasien perlu rutin berkonsultasi dengan tenaga kesehatan atau petugas puskesmas lewat telepon.
Hindari sembarangan mengonsumsi obat tanpa konsultasi dan pengawasan dari tenaga kesehatan.
Selain itu, tunggu izin dari tenaga kesehatan sebelum mengakhiri masa isolasi mandiri. Jika sudah diberi lampu hijau, isolasi mandiri selesai.
Apabila di masa isolasi mandiri suhu tubuh naik di atas 38 derajat Celsius, sesak napas, atau saturasi oksigen turun di bawah 94 persen, segera kontak tenaga kesehatan.
Gejala Covid-19 Berat
Beberapa gejala Covid-19 berat, antara lain:
- Demam
- Batuk, umumnya batuk kering
- Kelelahan
- Tidak nafsu makan
- Sakit kepala
- Hidung tidak bisa mencium bau atau anosmia
- Lidah tidak bisa merasakan rasa atau ageusia
- Nyeri otot dan tulang
- Sakit tenggorokan
- Pilek dan hidung tersumbat
- Mual, muntah, sakit perut
- Diare
Baca Juga: Daftar Obat Batuk untuk Pasien Covid-19 dengan Izin BPOM, Apa Saja?
- Mata merah
- Ruam di kulit, perubahan warna pada jari-jari kaki
- Sesak napas
- Frekuensi napas lebih dari 30 kali per menit
- Kadar saturasi oksigen di bawah 95 persen
Pada pasien Covid-19 kritis, beberapa gejala Covid-19 berat di atas disertai gangguan pernapasan berat (ARDS), sepsis atau komplikasi infeksi, dan gagal organ.
Pengidap Covid-19 gejala berat disarankan untuk menjalani isolasi di rumah sakit dengan pengawasan intensitf dari dokter dan petugas kesehatan.
Isolasi tersebut dilakukan minimal selama 10 hari sejak pengidap dinyatakan positif Covid-19, ditambah tiga hari bebas demam dan gangguan pernapasan.
Dokter biasanya akan merekomendasikan perlu tidaknya pasien Covid-19 gejala berat menjalani tes swab PCR ulang atau tidak. (Traya/Stylo)(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul, "Perbedaan Gejala Covid-19 Ringan, Sedang, dan Berat"
Editor: Mahardini Nur Afifah