Mengikat Rambut Dapat Memicu Munculnya Kutu Rambut? Ternyata Begini Faktanya!

By Rina Suhandi, Selasa, 22 Juni 2021 | 17:15 WIB
Mengikat Rambut Dapat Memicu Munculnya Kutu Rambut? Ternyata Begini Faktanya! (Pinterest)

Stylo Indonesia - Kutu rambut merupakan salah satu permasalahan rambut yang paling menyebalkan.

Selain menimbulkan rasa gatal, kutu rambut juga dapat membuat kulit kepala iritasi.

Namun, tahukah kamu bahwa mengikat rambut menjadi salah satu penyebab munculnya kutu rambut?

Mengikat rambut memicu munculnya kutu rambut. Yuk, simak faktanya mengenai hal tersebut!

Baca Juga: Cek Hoax Soal Kutu Rambut: Kutu Bisa Hilang dengan Bawang Hingga Jadi Tanda Kulit Kepala Tidak Bersih, Faktanya Sebaliknya!

Dilansir Stylo Indonesia dari hellosehat.com, kutu rambut adalah serangga kecil yang hidup di kulit kepala manusia dan mengisap darah untuk bertahan hidup.

Pada saat kulit kepala dihinggapi kutu rambut, kondisi ini disebut sebagai pedikulosis kapitis.

Penyakit kulit kepala ini tidak menandakan kamu kurang menjaga kebersihan rambut atau tinggal di lingkungan yang kotor.
 
Kondisi ini disebabkan kutu yang ada di kulit kepala menyebar dari rambut orang ke orang lain secara langsung.
 
Baca Juga: Masih Kutuan? Inilah Cara Efektif Menghilangkan Kutu dan Telurnya dengan Alami!

Normalnya, ukuran kutu dewasa biasanya sekitar 3 milimeter atau seperti ukuran biji wijen, tapi jika dibiarkan, kutu akan bertelur dan berkembang biak dan ukuran telurnya sebesar ketombe kecil.

Masalah kutu rambut dapat menimbulkan gatal di kulit kepala atau sensasi geli ketika kutu berjalan di area tersebut.

Melansir dari hellosehat.com, salah satu penyebab dari munculnya kutu rambut adalah menguncir rambut.

Baca Juga: Cek Hoax Soal Rambut: Kutu Rambut Bisa Hilang dengan Bawang Sampai Rambut Rontok Bisa Berkurang dengan Potong Rambut, Benarkah?

Yap, binatang ini bisa saja bersarang dari kunciran atau tali rambut yang kurang bersih terlebih jika kamu menggunakan tali rambut milik orang lain yang memang sudah terinfeksi kutu rambut.

Dilansir Stylo Indonesia dari GridHEALTH.id, penderita kutu rambut biasanya adalah anak-anak.

Meski terdengar sepele, penyakit infeksi kutu rambut pada anak ini rupanya bisa menyebabkan bahaya yang dapat mengancam masa depan anak.

Gejala awal hanya rasa gatal pada area kepala yang timbul akibat liur dan kotoran kutu yang masuk ke dalam kulit saat menghisap darah, kelainan kulit dapat timbul terjadi akibat garukan.

Kelainan kulit yang timbul berupa luka lecet pada kulit kepala yang mudah terjadi infeksi karena masuknya kuman ke dalam kulit.

Baca Juga: Cara Basmi Kutu Rambut Tanpa Obat, Ahli Merekomendasikan Kondisioner

Tanda terjadi infeksi bila disertai nanah dan keropeng berwarna kehijauan.

Bila infeksinya berat, rambut akan bergumpal disebabkan karena banyaknya nanah dan keropeng yang disebut plikapelonika yang dapat disertai bau busuk.

Selain menyebabkan gatal-gatal, anemia defisensi besi mungkin terjadi pada penyakit infeksi kutu yang berkepanjangan.

Anemia yang akan membuat anak-anak lesu, mengantuk, serta mempengaruhi kinerja belajar.

Wah, ternyata bahaya sekali, ya! Lalu, bagaimana cara mengatasinya?

Dilansir Kompas.com dari The Center for Disease Control and Prevention (CDC) ada beberapa cara menghilangkan kutu yang direkomendasikan, yakni:

  • Cuci pakaian, seprai dan barang-barang lain dalam air bersuhu 130 derajat Fahrenheit atau lebih panas.
  • Rendam sikat dan sisir dalam air bersuhu 130 derajat Fahrenheit selama 5 sampai 10 menit.
  • Membersihkan karpet dan permadani rumah dengan penyedot debu.
  • Menghindari penggunaan semprotan insektisida atau racun lainnya.

Baca Juga: Mitos Kutu Rambut Tanda Kulit Kepala Tidak Bersih? Eits, Faktanya Sebaliknya!

Nah, semoga cara tersebut membantu Stylovers yang sedang terinfeksi kutu rambut, ya!

Jangan panik, cukup lakukan cara simpel di atas.

Oh iya, cara tersebut juga bisa kamu terapkan untuk anak-anak.

Jika infeksinya telah parah dan telah terjadi iritasi yang parah pada kulit kepala, ada baiknya kamu segera konsultasi dengan dokter spesialis kulit dan kelamin, ya!(*)