Gunakan Sabun Area Kewanitaan dalam Jangka Panjang, Berbahaya? Ini Fakta Sebenarnya dari Dermatolog!

By Astria Putri Nurmaya, Rabu, 2 Juni 2021 | 10:41 WIB
Gunakan Sabun Area Kewanitaan dalam Jangka Panjang, Berbahaya? Ini Fakta Sebenarnya dari Dermatolog! (Pinterest)

Kolaborasi Stylo Indonesia x id.derms

Stylo Indonesia - Tak sedikit perempuan yang memakai sabun area kewanitaan untuk membersihkan Miss V.

Stylovers juga pasti tahu bahwa selain untuk membersihkan, sabun area kewanitaan memiliki fungsi lain, yaitu membuat Miss V menjadi lebih harum.

Nah bagaimana sih fakta sebenarnya dibalik pemakaian sabun area kewanitaan untuk Miss V dalam jangka panjang?

Baca Juga: 9 Jenis Cairan yang Keluar dari Miss V, Jadi Indikasi Kesehatan, Awas Ada yang Berbahaya!

Apakah sabun area kewanitaan ini aman digunakan dalam jangka panjang? atau justru sebaliknya?

Biar tidak salah salah informasi cari tahu fakta sebenarnya dari ahli ya, Stylovers.

Yuk simak wawancara khusus Stylo Indonesia, dengan dermatolog yang juga jadi bagian komunitas id.derms.

Kali ini dr. Henry Tanojo Sp.KK, menanggapi perihal isu sabun area kewanitaan yang dianggap tidak aman digunakan dalam jangka panjang.

Bahkan dari beberapa isu yang beredar, sabun kewanitaan disebut bisa membuat Miss V menjadi kering.

dr. Henry Tanojo SpKK - id.derms ()

Menanggapi hal ini, dr. Henry Tanojo Sp.KK, tidak membenarkan hal tersebut, menurutnya sabun area kewanitaan justru khusus dibuat dari bahan yang lembut.

Baca Juga: Inilah Cara Membersihkan Miss V yang Benar agar Tidak Terkena Infeksi Saluran Kemih!

"Bukan sabunnya yang menyebabkan kering, justru kalau untuk sabun area kewanitaan kita harus cari yang bahannya lembut," kata dr. Henry Tanojo Sp.KK ketika diwawancarai oleh Stylo Indonesia melalui sebuah pesan suara.

"Memang kebanyakan sabun di area kewanitaan itu justru lembut harusnya," lanjutnya.

Dokter Henry justru memperingatkan untuk tidak menggunakan sabun dengan kandungan antiseptik atau pun yang bersifat iritan untuk digunakan saat mandi termasuk pada Miss V.

"Kulit kita butuh flora normal, butuh kuman baik, nah kuman baik tidak boleh mati dengan antiseptik," jelas dokter Henry.

Selanjutnya dokter Henry yang menamatkan pendidikan spesialis kulit kelaminnya dari Universitas Andalas, juga memberikan tips membersihkan Miss V dengan baik.

"Dibersihkan dengan baik dan pakailah sabun yang lembut yang tidak mematikan bakteri baik," ungkapnya.

Sedangkan dalam kasus efek samping pemakaian jangka panjang sabun area kewanitaan, Dokter Henry yang melanjutkan advanced clinical training fellowship di Tokyo, Jepang, pun memberikan tanda aman dengan syarat tertentu.

Baca Juga: Ketiak dan Miss V Jadi Area yang Paling Sering Dicukur, Cek Survei Kebiasaan Mencukur Bulu pada Perempuan oleh Stylo Indonesia!

"Secara keseluruhan tidak masalah, itu bukan efek ketergantungan, tapi memang diperlukan, sebaiknya kita pakai sabun yang memang khusus, tapi tidak harus."

Meskipun begitu, dokter Henry tidak mewajibkan untuk seluruh perempuan memakai sabun area kewanitaan.

"Pakai sabun biasa juga tidak apa-apa, yang penting hindari douching (membersihkan Miss V dengan menyemprotkan larutan khusus) yang masuk ke dalam liang vagina dan antiseptik," tutupnya.

Nah itulah Stylovers fakta mengenai sabun area kewanitaan yang digunakan dalam jangka panjang.

Semoga informasi ini bermanfaat untuk Stylovers ya. (*)