Mitos Alkohol Pada Skincare Berbahaya, Ada Fakta yang Perlu Kamu Tahu!

By Cerysa Nur Insani, Kamis, 27 Mei 2021 | 11:10 WIB
Ilustrasi perempuan dengan produk skincare. (Freepik)

Stylo Indonesia - Stylovers, tahukah kamu soal mitos alkohol pada skincare berbahaya yang sudah banyak beredar?

Banyak orang mengetahui mitos alkohol pada skincare berbahaya ini dan memercayainya.

Selain itu, masih ada lagi mitos lain soal alkohol pada skincare selain tentang alkohol pada skincare berbahaya.

Baca Juga: Bolehkah Mengobati Luka Bakar dengan Alkohol? Simak Penjelasan Dermatolog!

Yuk, simak bagaimana fakta dari mitos alkohol pada skincare berikut ini!

Dilansir dari madaracosmetics.com, inilah penjelasan mengenai mitos alkohol pada skincare yang sudah banyak beredar tetapi tidak tepat!

#1. Mitos: Alkohol menyebabkan iritasi dan alergi.

Fakta: Alkohol bisa membuat kulit terasa perih jika keadaan kulit memang sudah dalam kondisi iritasi atau sensitif.

Namun, hal tersebut bukanlah reaksi alergi dan belum tentu akan merusak kulit.

Reaksi alergi terhadap alkohol menimbulkan gejala yang lebih tampak seperti gejala pada umumnya, tidak sekadar terasa perih atau kering saja.

Baca Juga: Kulit Sensitif Alkohol? Kenali Perbedaan Alkohol yang Aman dengan yang Berbahaya

#2. Mitos: Alkohol bisa berbahaya jika terserap oleh kulit.

Fakta: Data saintifik menunjukkan bahwa penyerapan alkohol oleh kulit tidak signifikan.

Sebagian besar kandungan alkohol pada skincare akan menguap saat produk skincare baru diaplikasikan, sehingga tidak sempat menyerap ke dalam kulit.

Selain itu, tentunya kadar dan jenis alkohol yang digunakan pada produk skincare sudah terjamin aman apabila produk tersebut sudah lolos uji BPOM.

#3. Mitos: Semua kandungan alkohol pada skincare berbahaya.

Fakta: Nah, ini dia Stylovers pentingnya mengenali berbagai jenis alkohol yang biasa digunakan pada produk skincare.

Baca Juga: Benarkah Sunscreen Mengandung Alkohol Berbahaya? Ternyata Begini Faktanya!

Pertama adalah denatured ethyl alcohol atau ethanol yang berfungsi sebagai pelarut untuk memadukan setiap bahan menjadi satu, dan memiliki sifat antibakteri sehingga banyak digunakan pada produk antiseptik.

Kemudian ada isopropyl alcohol yang memiliki fungsi mirip seperti denatured ethanol.

Terakhir ada cetyl dan cetearyl alkohol yang biasanya digunakan untuk membentuk emulsi pada produk seperti krim dan lotion.

Ketiga jenis alkohol tersebut tidak boleh dikonsumi, tetapi cukup aman digunakan pada kulit.

Stylovers boleh saja menghindari produk skincare dengan kandungan alkohol karena alasan alergi atau pilihan pribadi.

Baca Juga: Kenali Fungsi dan Jenis-jenis Alkohol Pada Skincare untuk Kulit Wajah

Namun, bukan berarti alkohol merupakan kandungan jahat yang perlu ditakuti, ya!

Nah, itu dia Stylovers penjelasan mengenai mitos alkohol pada skincare salah satunya alkohol pada skincare berbahaya. Jangan salah kaprah, ya! (*)

#SemuaBisaCantik