Kolaborasi Stylo Indonesia X id.derms
Stylo Indonesia – Bakuchiol baru-baru ini menjadi banyak perbincangan khususnya di kalangan skincare junkie.
Saat ini, telah banyak bermunculan serum hingga pelembap dengan bahan utama bakuchiol.
Pasalnya, bahan skincare satu ini dikalim miliki manfaat anti aging tapi lebih aman dari retinol.
Disebut lebih aman dari retinol, yuk kenali bakuchiol dan manfaatnya! Ternyata begini penjelasannya menurut dermatolog!
Salah satu dermatolog yang bergabung dengan @id.derms, dr. Ruri D. Pamela, SpKK, menyampaikan penjelasan mengenai bakuchiol kepada tim Stylo Indonesia.
Bakuchiol sebenarnya adalah suatu substansi yang berasal dari ekstrak benih tanaman psoralea corylifolia (Babchi) yang banyak tumbuh di India dan Cina.
Nama bakuchiol sendiri diambil dari bahasa Sansekerta, yang artinya diambil dari tanaman Bakuchi.
Bakuchiol sebetulnya sudah berhasil disintesis dari tanaman ini sejak tahun 1973, namun penggunaannya secara komersil baru dikenal di tahun 2007 dan pertama kali digunakan dalam produk oles untuk kulit dibawah brand Sytenol®.
Baca Juga: Cegah Penuaan Dini dengan 4 Rekomendasi Serum Bakuchiol Drugstore Harga Mulai dari Rp 89 Ribuan!
Dilansir dari penemuan ilmiah oleh ilmuwan di California yang dimuat dalam International Journal of Cosmetic Science, bakuchiol mulai dikenal manfaatnya sebagai anti aging di tahun 2014.
Pada jurnal tersebut juga dijelaskan bahwa terdapat kemiripan efek anti aging dari bakuchiol dengan retinol.
British Journal of Dermatology mempublikasikan penelitian ilmiah yang membandingkan langsung bakuchiol dengan retinol pada sejumlah subyek penelitian pasien.
Dijelaskan bahwa, walaupun bakuchiol dan retinol berbeda secara struktur molekuler, namun bakuchiol menunjukkan kemampuan untuk berfungsi sebagai functional analog dengan retinol (functional analog: senyawa kimia yang memiliki kesamaan sifat fisik, biokimia, dan farmakologis).
Baca Juga: Lagi Tren, Bakuchiol Justru Timbulkan Reaksi Alergi dan Iritasi? Ini Tanggapan Dermatolog!
Secara spesifik, kedua senyawa tersebut menginduksi ekspresi gen yang sangat mirip pada kulit manusia, dalam hal ini adalah kemampuannya memudarkan tanda-tanda aging seperti kerutan halus dan hiperpigmentasi.
Hal tersebut terbilang menarik karena memperlihatkan bahwa bakuchiol memiliki efek samping yang lebih ringan ketimbang retinol, dari penelitian tahun 2018 diatas dijelaskan pula bahwa efek kemerahan, gatal dan mengelupas dari bakuchiol sangat ringan dibandingkan retinol.
“Selama ini dokter spesialis kulit sangat merekomendasikan retinol/ retinoic acid sebagai bagian dari perawatan anti aging karena dasar ilmiah yang sangat jelas. Namun, memang efek samping iritasi dari retinol masih menjadi masalah dan seringkali menjadi alasan “malas pakai” bagi beberapa pasien,” ujar dr. Ruri kepada tim Stylo Indonesia.
Hal tersebut juga yang menyebabkan bakuchiol dapat menjadi alternatif skincare bagi Stylovers yang menginginkan skincare dengan manfaat anti aging tapi tidak mengiritasi seperti retinol.
Mengapa bakuchiol tidak dibandingkan dengan bahan aktif lainnya selain retinol?
Baca Juga: 3 Rekomendasi Skincare Mengandung Bakuchiol yang Ampuh Hilangkan Jerawat dan Bikin Awet Muda!
Yap, hal tersebut dikarenakan sifat fisik/ biokimiawi/ farmakologis bakuchol memang lebih mirip dengan retinol namun lebih less iritative.
Meski begitu, sampai saat ini retinol/retinoic acid hal ingredients yang “tidak tergantikan” untuk efek anti aging loh, Stylovers!(*)