Deodoran Spray Bisa Timbulkan Masalah Pada Jantung? Masa Sih?

By Rina Suhandi, Selasa, 11 Mei 2021 | 18:40 WIB
Deodoran Spray Bisa Timbulkan Masalah Pada Jantung? Masa Sih? (Freepik)

Stylo Indonesia - Deodoran menjadi suatu benda penting yang diklaim dapat menghilangkan bau pada area ketiak.

Namun, ternyata deodoran memiliki efek samping yang berbahaya bagi kesehatan juga, loh!

Salah satunya adalah deodoran spray yang diisukan dapat timbulkan masalah pada jantung!

Sebabkan masalah pada jantung, kamu wajib tau nih penjelasan mengenai dedoroan spray!

Baca Juga: Rekomendasi Bodycare untuk Kulit Sensitif di Bawah Rp 50 Ribu

Dilansir Nakita.id dari situs Daily Mail, jika seseorang menggunakan deodoran spray, dan menghirup bahan kimia dari aerosol, maka hal itu dapat menyebabkan reaksi alergi pada kulit, asma dan kesulitan bernafas.

Dalam kasus yang sangat jarang, hal ini bahkan bisa memicu masalah jantung!

Maureen Jenkis, direktur layanan klinis di Allergy UK mengatakan sekitar satu dari tiga orang dewasa di Inggris yang memiliki penyakit alergi, seperti asma, rinitis atau eksim, penyakitnya akan semakin parah jika terkena produk wewangian dan bahan-bahan kimia aerosol.

Yap, hal ini sama saja, deodoran spray bisa memperparah penyakit pada seseorang nih, Stylovers!

Baca Juga: Mitos Deodoran Menyebabkan Kanker Payudara, Jangan Panik Dulu! Begini Penjelasannya

Dilansir Stylo Indonesia dari Kompas.com, muncul kewaspadaan penggunaan deodoran spray di Inggris karena telah terjadi kematian seorang remaja bernama Jonathan Capewell.

Anak berusia 16 tahun ini meninggal akibat serangan jantung di kamar tidurnya di kota Oldham.

Hasil otopsi menunjukkan bahwa dalam tubuhnya ditemukan gas butane dan propane dengan kadar 10 kali lebih besar dari dosis mematikan.

Gas ini biasanya digunakan sebagai bahan pendorong produk aerosol dalam kemasan, dan ini telah tertimbun dalam tubuh Capewell selama berbulan-bulan.

Menurut konsultan spesialis jantung dari Royal Hospital, Jonathan Clague, penyebab utama kematian Capewell adalah sufokasi atau hipoksia.

Baca Juga: 3 Rekomendasi Deodoran untuk Atasi Bau Badan Akibat Obesitas di Bawah Rp 100 Ribu

Kondisi ini dikenal sebagai mati lemas dan cara inilah yang menyebabkan unsur kimia dan aerosol menyebabkan kematian.

Dilansir TRIBUNPONTIANAK.CO.ID dari Kompas.com, Professor Biologi di North Carolina State University, Heather Patisau, mengatakan bahwa beberapa senyawa dalam deodoran bisa mengganggu fungsi hormon reproduksi dan perkembangan tubuh.

Yap, hal tersebut terjadi karena deodoran spray mengandung alumunium serta paraben yang tentunya berbahaya jika terus menerus dihirup.

Jadi, bukan hanya jantung, melainkan anggota tubuh lainnya juga dapat terganggu akibat penggunaan deodoran spray.

Adapun saran dari ahli lingkungan dan konsultan toksikologi dari Perth, Australia, Dr Peter Dingle, utnuk mengikuti anjuran pada label botol deodoran spray yaitu tidak menyemprotkan deodoran dalam ruang tertutup.

Baca Juga: Tips Memilih Deodoran untuk Mencegah Ketiak Hitam, Simak Penjelasan Ahli!

Jika dirasa ribet dan merepotkan, Stylo Indonesia menyarankanmu untuk beralih menggunakan deodoran dalam bentuk roll on atau mungkin bedak tabur yang sama-sama memiliki fungsi untuk mengurangi bau pada ketiak.

Jadi, mulai sekarang lebih berhati-hati lagi dalam memilih deodroan ya, Stylovers!

Oh iya, jangan lupa juga untuk mengonsumsi banyak air mineral dan kurangi mengonsumsi makanan yang bisa membuat keringatmu berbau tidak sedap!(*)