Kolaborasi Stylo Indonesia x id.derms
Stylo Indonesia - Hi Stylovers, apakah kamu salah satu orang yang pernah mengalami jerawat di kelamin?
Kemudian apakah benar, bahwa jerawat di kelamin selalu menjadi tanda sebuah penyakit menular seksual?
Lalu bagaimana fakta sebenarnya, benarkah jerawat di kelamin dan penyakit menular seksual saling berkaitan?
Baca Juga: Sering Dianggap Sama, Faktanya Ini Beda Alergi dan Iritasi Pembalut Menurut Dermatolog!
Biar tidak salah informasi, langsung saja yuk Stylovers, kita cari tahu fakta dari ahlinya.
Yuk simak wawancara khusus Stylo Indonesia, dengan dermatolog yang juga jadi bagian komunitas id.derms.
Sebelumnya dr. Henry Tanojo Sp.KK, membandingkan intensitas timbulnya jerawat di kelamin dengan jerawat di wajah.
"Sebenarnya jerawat di kelamin agak jarang terjadi, berbeda dengan jerawat di wajah yang memang disebabkan karena sesuatu hormonal." kata dr. Henry Tanojo Sp.KK ketika diwawancarai oleh Stylo Indonesia melalui sebuah pesan suara.
Lebih lanjut dokter Henry menjelaskan mengenai jerawat di kelamin yang sebenarnya merupakan suatu folikulitis atau peradangan pada daerah kelenjar rambut di sekitar miss V.
"Sebenarnya dia (jerawat di kelamin) bukan jerawat yang kaya di wajah, dia (jerawat di kelamin) adalah suatu infeksi pada kelenjar rambut, istilahnya itu folikulitis," jelas dokter Henry.
Selanjutnya dokter Henry yang menamatkan pendidikan spesialis kulit kelaminnya dari Universitas Andalas, menanggapi perihal jerawat di kelamin yang sering dikatakan sebagai tanda dari penyakit menular seksual.
Menurutnya tanda suatu penyakit menular seksual tidak selalu muncul dalam bentuk jerawat di kelamin.
Namun dokter Henry juga menjelaskan bahwa, memang kebanyakan penyakit menular seksual memiliki bentuk menyerupai lentingan yang sering dikira oleh orang awam sebagai jerawat di kelamin.
Dokter Henry yang melanjutkan advanced clinical training fellowship di Tokyo, Jepang, memberitahukan bahwa jerawat di kelamin dengan penyakit menular seksual dibedakan dari lokasi, bentuk hingga durasi.
"Jerawat kelamin atau folikulitis kebanyakan munculnya di daerah rambut. Jadi artinya jika jerawatnya ada di vagina bisa jadi itu bukan jerawat, bisa jadi itu penyakit kelamin," ungkap dokter Henry.
Menurut dokter Henry, kebanyakan penyakit menular seksual disebabkan karena suatu hubungan seksual.
"Kalau penyakit kelamin tentu ada riwayat penyakit kelamin, kalo kita misalnya yang tidak ada hubungan kelamin muncul jerawat, berarti itu jerawat bukan penyakit kelamin," tambahnya.
Baca Juga: Dermatolog Ungkap Jenis Pembalut yang Aman Digunakan untuk Jangka Panjang, Ini Faktanya!
Namun untuk memastikan hal tersebut sebagai jerawat di kelamin atau penyakit menular seksual kamu tetap wajib berkonsultasi dengan dengan dokter spesialis kulit.
Usahakan untuk melakukan konsultasi lebih dini, sebelum peradangan pada jerawat di kelamin semakin parah.
Konsultasi lebih dini bertujuan agar, proses penyembuhan jerawat di kelamin dapat teratasi dengan segera dan dengan cara yang tepat.
Jadi jangan coba-coba menyembuhkan sendiri ya, Stylovers. (*)