Stylo Indonesia - Stylovers, tahukah kamu ada apa saja mitos clay mask yang sudah banyak beredar?
Banyak orang mengetahui mitos clay mask ini dan memercayainya.
Faktanya, mitos clay mask ini membuat sebagian orang tidak menggunakan clay mask dengan tepat, lho!
Yuk, simak bagaimana fakta dari mitos clay mask berikut ini!
Baca Juga: Pilihan Clay Mask untuk Atasi Komedo dan Jerawat di Bawah Rp 100 Ribu
Dilansir dari alldaychemist.com, inilah penjelasan mengenai mitos clay mask yang sudah banyak beredar tetapi tidak tepat!
#1. Mitos: Clay mask bisa mendetoks kulit.
Fakta: Clay mask bisa membersihkan kotoran yang menempel pada wajah dan menyumbat pori-pori.
Namun, clay mask tidak dapat mendetoks kulit atau membersihkan racun atau polutan yang masuk ke tubuh lewat kulit.
Organ yang bisa melakukan detoks pada tubuh manusia hanya ginjal dan hati, sehingga kulit tidak bisa didetoks.
#2. Mitos: Clay mask bisa membuka pori-pori.
Fakta: Clay mask hanya bisa membuka atau membersihkan pori-pori yang sebelumnya tersumbat oleh kotoran.
Pori-pori sendiri sebetulnya tidak bisa membuka dan kemudian menutup.
Clay mask bekerja dengan melembutkan sel kulit mati dan membuatnya lebih mudah dibersihkan.
#3. Mitos: Clay mask harus dipakai di wajah hingga kering sebelum dibilas.
Fakta: Clay mask dapat membuat kulit kering, sehingga jangan dibiarkan pada wajah terlalu lama.
Baca Juga: 3 Rekomendasi Clay Mask untuk Atasi Maskne di Bawah Rp 50 Ribu
Bersihkan sebelum clay mask benar-benar kering untuk menjaga kelembapan pada kulit.
Setelah itu, jangan lupa gunakan pelembap untuk mengembalikan kelembapan yang hilang pada kulit.
Nah, itu dia Stylovers penjelasan mengenai mitos clay mask salah satunya clay mask bisa digunakan untuk detoks kulit. Gunakan produk skincare sebagaimana mestinya, ya! (*)
#SemuaBisaCantik