Kendati demikian, penonton film dewasa dari kalangan perempuan masih merupakan minoritas dibandingkan konsumen pria.
Alasannya, kata Oeming, bisa dikatakan terletak pada budaya dan masyarakat dengan seksualitas perempuan masih banyak distigmatisasi.
"Saya tidak mengatakan bahwa laki-laki bebas secara seksual. Tetapi gagasan bahwa perempuan adalah makhluk yang aktif secara seksual, memiliki dorongan seks, perempuan mencari seks bukan untuk romansa, ini semua masih merupakan sesuatu yang sulit untuk dipahami sebagai budaya, bahkan di abad ke-21," kata Oeming.
Baca Juga: 5 Trik Foreplay Sebelum Bercinta Agar Hubungan Intim Jadi Tak Terlupakan Semalam Suntuk!
Disisi lain, Ahli biologi evolusi Thomas Junker justru berpendapat lain tentang pria dan perempuan menonton film dewasa.
Ia meyakini bahwa alasan rendahnya persentase penonton film dewasa tidak terletak pada masyarakat, melainkan pada biologi.