Stylo Indonesia - Kulit kinclong, glowing, sehat, dan cerah memang menjadi dambaan bagi banyak orang saat ini.
Baik laki-laki atau perempuan, melakukan perawatan kulit wajah saat ini dianggap penting sebagai penunjang penampilan.
Agar mendapatkan tampilan kulit glowing dan kinclong, banyak orang yang mencoba berbagai cara.
Banyak juga perempuan yang mencoba melakukan perawatan chemical peeling.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Skincare Mengandung Ceramide, Bye-bye Kerutan di Wajah!
Tahukah Stylovers efek dari pemakaian chemical peeling bagi kulit wajah?
Dilansir Stylo Indonesia, chemical peeling bertujuan untuk memperbaiki dan melembutkan lapisan terluar kulit wajah yang rusak.
Akan tetapi, karena pengelupasan ini, kulit wajah menjadi tipis, meradang (merah), dan jadi mudah terserang flek atau bintik-bintik hitam.
Kulit yang tipis membuat elastisitasnya jauh berkurang, dan menjadi amat sensitif terhadap sinar matahari.
Kulit tidak memiliki pigmen yang cukup untuk melindungi dari penuaan dini.
Akhirnya kamu justru membutuhkan perawatan ekstra, karena tak jarang kulit terlihat menampakkan garis-garis halus.
Baca Juga: Bak Bidadari Tak Bersayap, Intip Anggunnya Via Vallen dalam Balutan Gaun Putih
''Tidak ada istilah untuk beauty is pain. Kulit yang sehat dan cantik itu bukan didapat dengan cara instan, tetapi dengan perawatan,'' papar Dr Retno Iswari Tranggono, SpKK.
Kulit perempuan Indonesia, menurut Dr Retno, tidak akan pernah seputih perempuan Jepang atau China, apalagi perempuan kaukasia.
Karena pada dasarnya, melanin (zat warna kulit) yang ada dalam tubuh perempuan Asia sudah cukup banyak.
Baca Juga: Investasi Mudah, Ini Cara Belanja Emas Antam Online via Aplikasi HP Android
Sehingga jika terjadi proses pemutihan maka pigmen kulit yang seharusnya bisa menjadi penolak sinar matahari akan berkurang.
Kemudian malah timbul flek-flek di wajah.
''Teknik pengelupasan atau peeling baik dengan alat ataupun krim yang saat ini marak terjadi, memang memberikan hasil yang instan. Tapi sekali lepas dari penggunaan krim pengelupas itu, wajah akan kembali hitam. Bahkan yang terjadi sering lebih parah, yakni wajah membengkak, timbul bintik-bintik putih ataupun hitam, dan jerawat ganas,'' ungkapnya.
Walaupun begitu, kalau Stylovers mengalami efek samping yang buruk ini, kamu masih bisa mengobatinya.
Namun yang sangat dihindari jika kamu mencoba krim yang mengandung zat pemutih seperti merkuri, Retin A, dan hydroquinon itu terserap masuk ke dalam pembuluh darah wajah yang sedang membengkak.
''Hasilnya? Bisa merusak ginjal dan hati, bukan hanya menjadi kanker kulit,'' tutur dr. Retno.
Apalagi jika berbicara mengenai efek yang dialami Ibu hamil, akan lebih parah.
Hal ini lantaran merkuri, hydroquinon, Retin A, dan Rhodamin, yang terkandung dalam bentuk krim pengelupas dan pemutih wajah itu bisa menyebabkan keracunan pada embrio, teratogenic, atau cacat janin.
Cara yang aman untuk merawat kulit wajah bukan dengan mengelupas kulit sampai melebihi lapisan kulit mati yang seharusnya dikelupa, Stylovers.
Kulit kita pada dasarnya mengalami pertumbuhan setiap 21 hari untuk meregenerasi.
Kulit mati bisa diangkat dengan cara scrub atau dengan alat micro dermabration (teknik mengangkat kulit mati dengan bubuk abrasi).
Dengan cara ini lapisan kulit tanduk yang akan terangkat.
Baca Juga: Dinda Hauw Posting Foto Sambil Cium Rey Mbayang, Tas yang Dipakai Justru Jadi Sorotan, Mahal?
Perawatan scrubbing sudah boleh dilakukan Stylovers sejak usia 17 tahun, sedangkan peeling dan micro dermabration bisa dilakukan mulai umur 30 tahun. (*) Cece/Stylo
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jangan Coba-coba Chemical Peeling!"