''Teknik pengelupasan atau peeling baik dengan alat ataupun krim yang saat ini marak terjadi, memang memberikan hasil yang instan. Tapi sekali lepas dari penggunaan krim pengelupas itu, wajah akan kembali hitam. Bahkan yang terjadi sering lebih parah, yakni wajah membengkak, timbul bintik-bintik putih ataupun hitam, dan jerawat ganas,'' ungkapnya.
Walaupun begitu, kalau Stylovers mengalami efek samping yang buruk ini, kamu masih bisa mengobatinya.
Namun yang sangat dihindari jika kamu mencoba krim yang mengandung zat pemutih seperti merkuri, Retin A, dan hydroquinon itu terserap masuk ke dalam pembuluh darah wajah yang sedang membengkak.
''Hasilnya? Bisa merusak ginjal dan hati, bukan hanya menjadi kanker kulit,'' tutur dr. Retno.
Apalagi jika berbicara mengenai efek yang dialami Ibu hamil, akan lebih parah.
Hal ini lantaran merkuri, hydroquinon, Retin A, dan Rhodamin, yang terkandung dalam bentuk krim pengelupas dan pemutih wajah itu bisa menyebabkan keracunan pada embrio, teratogenic, atau cacat janin.
Cara yang aman untuk merawat kulit wajah bukan dengan mengelupas kulit sampai melebihi lapisan kulit mati yang seharusnya dikelupa, Stylovers.
Kulit kita pada dasarnya mengalami pertumbuhan setiap 21 hari untuk meregenerasi.
Kulit mati bisa diangkat dengan cara scrub atau dengan alat micro dermabration (teknik mengangkat kulit mati dengan bubuk abrasi).
Dengan cara ini lapisan kulit tanduk yang akan terangkat.
Baca Juga: Dinda Hauw Posting Foto Sambil Cium Rey Mbayang, Tas yang Dipakai Justru Jadi Sorotan, Mahal?
Perawatan scrubbing sudah boleh dilakukan Stylovers sejak usia 17 tahun, sedangkan peeling dan micro dermabration bisa dilakukan mulai umur 30 tahun. (*) Cece/Stylo
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jangan Coba-coba Chemical Peeling!"