Dermatolog Ungkap Penyebab Kuku Rapuh, Benarkah Tanda Infeksi Jamur?

By Astria Putri Nurmaya, Selasa, 2 Februari 2021 | 21:29 WIB
Ilustrasi Kuku Sehat (pronails.com)

Kolaborasi Stylo Indonesia x id.derms

Stylo Indonesia - Tahukah Stylovers, bahwa ada banyak penyebab kuku rapuh.

Terdapat dua faktor yang menyebabkan kuku rapuh di antaranya internal dari dalam tubuh dan juga faktor eksternal atau lingkungan.

Tak sedikit orang menyepelekan permasalahan kuku rapuh, padahal kuku rapuh bisa jadi sinyal pertanda kesehatan seseorang.

Kuku sendiri terbentuk dari lapisan protein, biasa disebut dengan keratin.

Baca Juga: Kuku Mudah Patah dan Rapuh? Kenali Faktor Penyebabnya dari Dermatolog!

Keratin ini tidak hanya terdapat di kuku saja Stylovers, tetapi juga sebagai penyusun sel rambut dan tubuh manusia.

Selain dua faktor internal dan eksternal yang menyebabkan kuku rapuh, ternyata kuku rapuh juga bisa menjadi pertanda infeksi jamur, lho, Stylovers.

Dokter Inneke Jane Hidajat, MD, MSc ()

Hal ini telah dijelaskan oleh dr. Inneke Jane, SpKK., MKes mengenai kuku rapuh yang berhubungan dengan infeksi jamur.

"Kuku juga dapat tampak rapuh akibat infeksi terutama infeksi jamur," jelas dr. Inneke Jane, SpKK., MKes, saat diwawancarai Stylo Indonesia melalui pesan singkat.

Baca Juga: Mitos Bintik Putih Pada Kuku Menandakan Ada yang Suka? Cek Faktanya Menurut Dermatolog!

Perlu kita tahu, jamur kuku sendiri merupakan infeksi jamur yang bisa terjadi di kuku tangan juga kaki.

Infeksi jamur juga dikenal dengan nama tinea unguium atau onkomikosis.

Menurut pernyataan dokter Jane, infeksi jamur juga sering berkaitan dengan kondisi tangan yang sering basah.

Kemudian lebih jelas, Dermatolog lulusan Unika Atma Jaya tersebut, juga memberitahu bahwa infeksi kuku bisa dilihat dari tanda-tanda tertentu.

Baca Juga: Kuku Akrilik Lagi Viral, Ini 5 Hal yang Wajib Perempuan Tahu!

"Tanda-tandanya antara lain: kuku mengalami perubahan warna menjadi putih seperti kapur, area kulit di bawah ujung kuku menjadi bersisik, kuku tampak terangkat, dengan penumpukan kulit mati (seperti serbuk kapur) di bawah lempeng kuku," ungkap dokter Jane.

Infeksi jamur kuku bisa dialami oleh siapa pun, namun yang memiliki risiko tinggi terkena infeksi jamur kuku adalah lansia.

Hal ini disebabkan pertambahan usia menjadi salah satu faktor dari seseorang terkena infeksi jamur kuku.

"Proses penuaan juga dapat menyebabkan kuku menjadi lebih rapuh," kata dokter Jane kepada Stylo Indonesia.

Lansia cenderung memiliki kuku rapuh dan kering, dibandingkan dengan orang yang lebih muda.

Kondisi ini yang menyebabkan kuku mudah rapuh dan retak sehingga bisa dimasuki oleh jamur.

Baca Juga: Kondisi Kuku Bisa Tunjukkan Tingkat Stress Kita, Wajib Tahu!

Dokter Jane menyarankan untuk segera konsultasi ke ahli jika sudah terjadi perubahan pada kuku seperti berikut:

- Perubahan kuku terjadi di luar biasanya

- Terdapat perubahan bentuk kuku disertai dengan jaringan sekitar, seperti bengkak, merah, berdarah, bernanah

- Kelainan kuku sudah berlangsung lama (lebih dari dua minggu), sudah mengurangi faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya kuku rapuh namun masih belum terdapat perbaikan.

Nah, Stylovers mulai sekarang lebih perhatikan kesehatan kuku kamu ya. (*)