Pada kasus Covid-19 sendiri, curcumin dalam kunyit mampu berikatan dengan reseptor protein SARS-CoV-2, yaitu melalui ikatan dengan domain protease (6Lu7) dan spike glikoprotein.
Ikatan tersebut berpotensi dapat menghambat aktivitas Covid-19 dan menghambat perbanyakan virus.
Baca Juga: Ini Penyebab Menstruasi yang Keluar Darah Hanya Dua Hari!
Selain itu, curcumin diyakini mampu menghambat pelepasan sitokin pro inflamasi.
Dengan terhambatnya pengeluaran sitokin, maka tidak akan terjadi badai sitokin yang berdampak pada gangguan pernafasan.
Selain terkandung dalam tanaman kunyit (Curcuma domestica), curcumin juga dapat ditemukan dalam tanaman temulawak (Curcuma xanthorhiza).
Penggunaan curcumin sebagai senyawa tunggal tentu berbeda dengan penelitian penggunaan kunyit atau temulawak sebagai bahan herbal atau jamu.
Baca Juga: Cara Minum Air Putih yang Tepat untuk Menurunkan Berat Badan Secara Efektif
Dalam saintifikasi jamu dan di Rumah Riset Jamu Hortus Medicus B2P2TOOT Tawangmangu, temulawak, kunyit, dan meniran merupakan tanaman obat yang mampu meningkatkan kebugaran.
Uji klinik pre post pada tahun 2017 pada formula jamu berbahan temulawak, kunyit, dan meniran, terbukti terbukti meningkatkan kebugaran kadiovaskuler dan meningkatkan kualitas hidup subyek terutama untuk dimensi peranan fisik dan nyeri. Formula jamu kebugaran ini aman terhadap profil darah, hati dan ginjal.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "7 Tanaman Herbal untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh", Penulis : Irawan Sapto Adhi, Editor : Irawan Sapto Adhi