Beberapa orang bisa pulih dalam hitungan minggu, sementara lainnya bisa mencapai satu bulan.
"Tapi ada juga beberapa kasus orang yang sudah sembuh dari Covid-19, kelainan kulitnya belum menghilang," tambahnya.
Karenanya jika mengalami ruam kulit, segera konsultasikan pada dokter.
Sementara itu, hubungan infeksi virus corona dengan ruam kulit memang sudah dibuktikan beberapa penelitian sebelumnya.
Ruam kulit tersebut biasa muncul di orang yang ternyata terinfeksi virus corona tapi tidak menunjukan gejala apapun, alias OTG.
Diterbitkan di American Journal of Clinical Dermatology, ulasan berbasis bukti ilmiah menunjukkan kalau ruam kulit ternyata memengaruhi satu dari lima pasien Covid-19.
Saat negara Italia mengalami kasus virus corona melonjak tajam, sekitar Maret, studi observasi kecil terhadap 88 pasien menunjukkan, 20,4% dari mereka mengembangkan beberapa bentuk kondisi kulit yang diduga terkait dengan Covid-19.
“Ada kemungkinan bahwa pasien Covid-19 pada awalnya mungkin muncul ruam kulit. Tapi keluhan tersebut mendapat salah diagnosa, sehingga menjadi penyakit umum lainnya,” lapor Beuy Joob, PhD, dari Sanitation1 Medical Academic Center di Bangkok.
Para peneliti di Spanyol telah melaporkan jenis ruam lain pada kulit, yang satu ini ditemukan di mulut pasien positif Covid-19 di rumah sakit.