Apa Itu SLS dan Kenapa Berdampak Buruk Bagi Kulit dan Lingkungan?

By Novita Ibnati Awalia, Minggu, 20 Desember 2020 | 16:10 WIB
Skincare cosmetics products line packaging mockup 3d realistic vector isolated on white background. Blank white shampoo, lotion tube, liquid soap bottle with dispenser, deodorant sprayer illustration (freepik)

Stylo Indonesia - Dalam kegiatan sehari-hari, secara sadar atau tidak, kita dekat sekali dengan SLS.

Bahkan hampir menggunakan SLS berkali-kali dalam berbagai produk skin and body.

Ternyata SLS berdampak buruk bagi kulit kita dan lingkungan loh, Stylovers.

Mungkin kita tidak merasakannya secara langsung.

Baca Juga: Kulit Sensitif Alkohol? Kenali Perbedaan Alkohol yang Aman dengan yang Berbahaya

Nah, sebenarnya apa sih SLS itu?

Mengapa bisa berdampak buruk pada kulit, bahkan lingkungan?

Yuk simak untuk mengerti SLS lebih dalam lagi!

Apa itu SLS?

SLS merupakan singkatan dari Sodium Lauryl Sulfate, salah satu komposisi yang sering dijumpai di produk skin and body care seperti sabun, sampo, cuci muka, pasta gigi, dll.

SLS ini terbuat dari minyak kelapa, minyak inti sawit, atau minyak petroleum.

Baca Juga: Berbahaya! Kertas Minyak Coklat Bungkus Makanan Bisa Sebabkan Kanker dan Mandul

Dikenal sebagai "surfaktan", SLS bekerja dengan cara menurunkan tensi permukaan antar bahan, itulah sebabnya SLS digunakan sebagai bahan pembersih dan pembuat busa.

SLS biasanya memberikan rasa kesat di kulit saat digunakan.

Oleh karena itu, ada sabun yang memberikan sensasi kesat saat digunakan.

Ada juga sabun yang terkesan licin, karena sedikit atau tidak adanya kandungan SLS di dalamnya.

Mengapa SLS berdampak buruk bagi kulit kita?

Bagi pemilik kulit sensitif, perlu banget untuk menghindari atau mengurangi penggunaan SLS.

SLS memiliki kadar iritan dengan konsentrasi 2 persen atau lebih.

Oleh karena itu, pakar kecantikan merekomendasikan produk kosmetik tidak boleh mengandung konsentrasi SLS lebih dari 1 persen.

Baca Juga: Rekomendasi Sampo Bebas SLS yang Mudah Didapatkan untuk Mengatasi Rambut Rusak

SLS yang tidak diencerkan dapat menyebabkan iritasi kulit dan mata, serta mual, muntah dan diare jika tertelan, menurut National Institute for Occupational Safety and Health.

Meski tidak terasa dalam waktu yang singkat, penggunaan SLS dalam jangka panjang dapat berpengaruh pada tubuh kita.

Tubuh kita akan kekurangan enzim yang diperlukan untuk memecah bahan kimia tertentu seperti SLS.

Yap, SLS yang tidak sempat terpecah dapat menumpuk dan mengendap dalam kulit kita.

Mengapa SLS berdampak buruk bagi lingkungan?

Kandungan SLS yang rendah sebetulnya tidak berbahaya, namun jika konsentrasinya terlalu banyak, dapat menyebabkan dampak buruk bagi lingkungan,

Menurut International Chemical Safety Card (ICSC), SLS merupakan salah satu  senyawa yang beracun bagi lingkungan air, seperti sungai dan laut.

Baca Juga: Busana yang Kita Pakai Dapat Mempengaruhi Lingkungan, Ini Langkah yang Bisa Dilakukan untuk Mengurangi Dampaknya!

SLS sulit terurai atau membutuhkan waktu yang lama untuk terurai.

Jika SLS menumpuk di lingkungan, hal ini bisa menyebabkan pencemaran lingkungan.

Akibatnya, satwa laut terancam kehidupannya akibat penggunaan SLS.

(*)

#SemuaBisaCantik