Selama abad ke-19 dan ke-20, tule semakin populer karena sejumlah alasan.
Kain tule menjadi salah satu bahan yang paling umum digunakan untuk gaun malam, terutama setelah aktris abad pertengahan Grace Kelly mengenakan rok tule tebal dalam film "Rear Window" tahun 1954.
Kain tule yang ringan dapat dilapisi untuk menciptakan rok lebar besar yang menutupi kaki wanita sambil menonjolkan pinggang dan dadanya.
Kain tule juga biasa digunakan di atas penutup kepala pengantin wanita hingga saat ini.
Eksplorasi Kain Tulle
Banyak perancang busana modern mulai mempertanyakan aspek femininitas pada penggunaan tulle.
Rei Kawakubo dari Comme des Garçons mulai melakukan gebrakan dengan koleksi "Biker + Ballerina" untuk Musim Semi 2005.
Baca Juga: Inspirasi Dress Hijab Kekinian ala Anisa Rahma yang wajib Dimiliki
Koleksi ikonik ini menyandingkan kualitas maskulin dari jaket kulit boxy dengan rok tutu pink berenda untuk menggambarkan karakter yang dimiliki perempuan modern: kecepatan, ketangguhan, dan disiplin diri yang ketat.
Tapi perancang busana bukan satu-satunya yang membuat pernyataan menggunakan tule.
Tidak ada yang bisa melupakan penampilan Madonna dalam "Like a Virgin" dengan gaya pengantin yang memadukan rok tule dengan elemen lingerie.
Penggunaan Kain Tulle di Masa Modern
Belakangan ini, para desainer sangat tertarik untuk menggunakan tule dengan cara yang lebih tidak tradisional, seperti memadukannya dalam pakaian olahraga dan pakaian pria.
Bahkan Giambattista Valli menyela parade gaun malam ultra-femininnya yang biasa untuk menunjukkan lapisan tule ringan yang ditata di atas celana yang disesuaikan dan dipadukan dengan blazer sebagai bagian dari koleksi couture 2015 brand tersebut.