Bahaya Paraben dalam Kosmetik Bisa Sebabkan Kanker, Mitos atau Fakta?

By Cerysa Nur Insani, Senin, 23 November 2020 | 14:20 WIB
Bahaya Paraben dalam Kosmetik Bisa Sebabkan Kanker, Mitos atau Fakta? (www.freepik.com)

“Walaupun suatu produk sangat lembut, setiap produk yang Anda gunakan menyimpan lebih banyak pengawet pada kulit Anda. Ini meluas ke semua bahan, bukan hanya pengawet. Melapisi terlalu banyak produk memiliki efek kumulatif pada kulit, tidak peduli seberapa bersih setiap formulanya," ujarnya.

Namun, setelah seruan untuk mengurangi paraben, ada tanaman pengawet baru yang melangkah maju untuk menggantikannya.

Beberapa, seperti yang dijelaskan oleh ahli kimia kosmetik Ron Robinson dari BeautyStat, adalah pengawet alami, seperti asam organik yang terdiri dari asam levulinat, sorbat, dan benzoat.

Yang lainnya, seperti methylisothiazolinone, bisa sangat menjengkelkan dan menyebabkan sejumlah reaksi sensitivitas, menurut Dr. Bhanusali.

Namun, ia menjelaskan bahwa "konsensus umum di antara sebagian besar ahli kulit adalah bahwa paraben, yang digunakan pada konsentrasi yang sangat rendah, cenderung dapat ditoleransi dengan baik dan memiliki profil risiko yang minimal."

Solusi lainnya adalah dengan tidak mengandung bahan pengawet sama sekali, yang mungkin dicoba dengan sangat baik oleh beberapa brand kecil pada produk mereka, tetapi kemungkinan besar akan menimbulkan reaksi negatif atau infeksi dari jamur atau pertumbuhan bakteri pada penggunanya.

Produk kosmetik yang terlalu alami hingga tak menggunakan pengawet justru berisiko menjadi tempat tumbuhnya jamur dan bakteri. (www.freepik.com)

Baca Juga: 5 Bahan Berbahaya di Produk Makeup dan Skincare yang Harus Dihindari

Sebaliknya, formulator dan dokter mendorong masyarakat untuk tetap teredukasi tentang produk yang mereka gunakan dan memperhatikan label untuk memastikan keamanannya.

Robinson berkata, “Konsumen perlu memahami bahwa sebagian besar produk kecantikan diuji untuk memastikan bahwa mereka tidak menumbuhkan bakteri, tetapi ini tidak bertahan selamanya. Dan karena FDA tidak mengharuskan produk kecantikan memiliki tanggal kedaluwarsa, konsumen harus memperhatikan bahwa mereka harus membuang produk mereka setelah enam hingga dua belas bulan tergantung pada jenis produknya. ”

Dan jika Stylovers masih mencari produk paling bersih dan paling ramah lingkungan, industri kecantikan cenderung setuju bahwa kamu bisa membeli barang yang bebas paraben, phthalates, sulfat, pewangi sintetis, dan formaldehyde.

Tapi seperti biasa, uji produk baru satu per satu untuk melihat apakah kulitmu bereaksi, dan catat tanggal kamu membuka produk tersebut sehingga kamu bisa membuangnya sebelum berisiko terkontaminasi.

Nah, itu dia Stylovers penjelasan mengenai apakah paraben dalam kosmetik sebetulnya berbahaya atau tidak. Enggak perlu parno, kok! (*)