Akhirnya, Yurita Puji memutuskan untuk kursus desain di tengah kesibukkannya menimba ilmu hingga tingkat S2.
Pilihan untuk jadi fashion desainer akhirnya dilakukan Yurita Puji yang diawali dengan memberi jasa untuk menjahit ke orang terdekat.
"Awalnya buat ngomong saya sebagai fashion desainer tuh, kayak PD enggak PD karena kan aku sekolah formal," kata Yurita.
Namun seiring berjalannya waktu, Yurita Puji akhirnya merasa langkah tersebut jadi awal untuk melewati jalur karirnya sebagai fashion desainer.
Kenapa konsisten berkarya dengan kain wastra Indonesia?
"Sebenarnya awalnya enggak kain Indonesia, jadi aku bikin produk biasa lah terus akhirnya aku dikenalin sama orang yang ngelola tenun NTT dari brand Levico," jelasnya.
Brand Levico inilah yang dirasa sangat berjasa bagi karir Yurita Puji hingga akhirnya konsisten berkarya dengan kain Indonesia.
"Dan, aku juga punya link untuk setiap fashion show dan aku ajuin proposal pakai kain Indonesia ini dan so far tembus terus karena kan konsepnya ngembangin kain daerah," katanya.
Setelah tiga tahun berkarya dengan kain NTT, akhirnya Yurita Puji mendapat peluang untuk mengembangkan kain tradisional dari daerah lainnya di Indonesia.
"Jadi aku benar-benar ke pengrajin, bikin inovasi tentang tenun-tenunnya terus dijual di Jakarta dan bisa show juga ke luar negeri," jelas Yurita Puji.