Stylo Indonesia - Stylovers, apakah kamu sudah familiar dengan istilah fast fashion?
Fast fashion adalah industri yang memproduksi banyak pakaian secara massal untuk mengikuti tren terkini dan dijual dengan harga yang murah.
Kamu pasti bisa membayangkan beberapa brand yang tergolong dalam kategori fast fashion, kan?
Meski diminati karena koleksi yang melimpah dan harga yang lebih terjangkau dibanding produk desainer, ada pro kontra yang menyelimuti industri fast fashion di dunia.
Dilansir dari baggyboysco.com, inilah pro kontra yang menyelimuti industri fast fashion di dunia.
Apa itu Fast Fashion?
Fast Fashion adalah pakaian murah yang diproduksi oleh secara massal berdasarkan tren terkini.
Baca Juga: Apa Itu High Street Fashion? Tak Sama dengan High End Atau Fast Fashion, Lho!
Brand fast fashion biasanya menghasilkan jutaan ton pakaian setiap tahun demi mengikuti tren yang paling terbaru.
Industri fast fashion telah berkembang pesat selama 10-20 tahun terakhir dengan pengaruh globalisasi.
Ditambah lagi dengan karakteristik generasi Milenial dan Gen-Z yang terobsesi dengan tren terbaru.
Fast Fashion membantu banyak orang memenuhi hasrat mereka akan tren fashion dengan harga yang terjangkau.
Kelebihan Fast Fashion
Dengan hidup di dunia yang serba cepat, Fast Fashion memungkinkan tersedianya pakaian yang lebih terjangkau.
Tren terbaru dijual dengan cepat sehingga orang bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan dan tidak perlu menunggu.
Sekarang ada begitu banyak brand fast fashion untuk dipilih, baik di dalam toko retail maupun online, dengan dorongan e-Commerce sebagai industri terbesar di dunia saat ini.
Dengan pakaian yang begitu murah, orang bisa membeli pakaian baru setiap akhir pekan untuk keluar.
Hal ini telah menggerakkan orang ke kebiasaan untuk membeli sesuatu dan hanya memakainya sekali
Fast fashion bisa bermanfaat untuk seseorang yang tidak memiliki penghasilan besar seperti pelajar atau anak muda.
Industri ini membantu mereka untuk dapat menikmati sensasi berbelanja hal-hal baru kapanpun mereka mau dengan harga yang lebih terjangkau.
Kekurangan Industri Fast Fashion
Dengan permintaan yang tinggi untuk pakaian terbaru, artinya meningkat pula limbah dari industri ini.
Baca Juga: 5 Fashion Item yang Jadi Tren di Masa WFH, Sudah Punya Belum?
Ini artinya ada 100 miliar pakaian dibuang ke tempat pembuangan sampah setiap tahunnya akibat kebiasaan membeli baju baru yang terlalu masif.
Tempat-tempat seperti Timur Tengah dan Asia Selatan menjadi tempat produksi banyak brand-brand fast fashion besar yang telah dikenal sering mengeksploitasi pekerja.
Mereka harus bekerja dalam kondisi yang mengerikan demi menghasilkan produk dengan cepat kepada konsumen dalam skala massal.
Lebih dari 1.100 pekerja tewas dalam pabrik garmen yang runtuh di Bangladesh pada tahun 2014, yang pada akhirnya memaksa brand besar untuk lebih transparan tentang rantai pasokan mereka.
Pada awal 2018, brand desainer Burberry mengaku membakar lebih dari 30 juta Poundsterling sisa produk mereka alih-alih menjualnya dengan murah demi melindungi identitas brand.
Hal ini menimbulkan kontroversi di industri fashion dan benar-benar membuat orang berpikir tentang apa yang bisa kita lakukan untuk membuat industri ini lebih ramah lingkungan dan menghentikan budaya membuang ini.
Sebagai konsumen produk fashion, kita dapat membantu memerangi masalah ini juga dan caranya tidak sulit.
Hal utama dan mungkin paling bermanfaat yang dapat kita lakukan adalah dengan berhenti membeli begitu banyak pakaian baru.
Sebagai alternatif, produk dari desainer lokal bisa menjadi pilihan untuk sekaligus membantu kreativitas produk lokal.
Selain itu, berbelanja baju bekas juga belakangan menjadi tren fashion karena lebih hemat dan ramah lingkungan.
Jangan enggan menggunakan pakaian yang sama berkali-kali.
Kebanyakan pakaian saat ini memiliki kualitas yang sangat tinggi sehingga akan bertahan selama beberapa tahun jika kita menjaganya dengan baik.
Baca Juga: Apa Itu Slow Fashion? Sebuah Inovasi di Tengah Cepatnya Arus Tren Dunia Mode
Jika kamu sudah bosan atau pakaian mulai tidak muat, kamu bisa menjual baju bekasmu.
Gunakan e-commerce atau media sosial untuk menjual baju bekasmu untuk mendapatkan uang kembali, pakaian bekasmu bisa bermanfaat bagi orang lain.
Fast Fashion adalah hal yang bagus untuk banyak orang tetapi tentunya ada hal yang harus dikorbankan di balik proses pembuatannya.
Itu artinya kita sebagai konsumen perlu lebih bijak dalam menentukan pakaian yang benar-benar kita butuhkan saat berbelanja.
Nah, itu dia Stylovers pro kontra yang menyelimuti industri fast fashion meski banyak diminati oleh para pecinta fashion. Bagaimana menurutmu? (*)