Dibentuk untuk bisa menampung hidung, dengan lubang kecil untuk mata dan bukaan untuk mulut.
Pelindung wajah yang disebut visard ini rupanya merupakan item fashion kelas atas di antara orang kaya selama masa puncaknya, tetapi tren tersebut mulai hilang sekitar abad ke-18.
Pada tahun 1927, kegiatan berjemur untuk mendapatkan warna kulit yang lebih gelap dan lebih eksotis mulai dipopulerkan oleh Coco Chanel, desainer sekaligus pendiri brand mewah Chanel.
Memiliki warna kulit yang lebih kecoklatan setelah berlibur menunjukkan simbol status yang lebih tinggi.
Baca Juga: Pakai Masker Terlalu Lama Rentan Timbul Masalah, Ini yang Perlu Dipersiapkan Menurut Ahli
Di saat bersamaan, mulai tersikulasi informasi mengenai hubungan antara paparan sinar matahari yang bisa menyebabkan kanker kulit.
Namun, informasi inipun tak bisa menghentikan tren berjemur yang dipopulerkan oleh Coco Chanel.
Akhirnya, pendiri L'Oréal, Eugène Schueller, menemukan tabir surya atau sunscreen pertama yang disebut Ambre Solaire pada tahun 1935.
Pada akhir tahun 1930-an, sebuah produk bernama Glacier Cream yang memiliki formula yang lebih halus ditemukan oleh seorang mahasiswa kimia yang mengalami sengatan matahari.