5 Mitos Skincare yang Salah Menurut Ahli Dermatologi, Kamu Masih Percaya?

By Cerysa Nur Insani, Jumat, 2 Oktober 2020 | 11:10 WIB
5 Mitos Skincare yang Salah Menurut Ahli Dermatologi, Kamu Masih Percaya? (www.freepik.com)

Stylo Indonesia - Tanpa disadari, Stylovers pasti pernah mendengar berbagai tips atau pendapat mengenai skincare yang sebenarnya adalah sebuah mitos skincare saja.

Namun, sayangnya tak sedikit orang yang mungkin masih percaya dengan beberapa mitos skincare ini.

Seorang ahli dermatologi bernama Andrea Suarez yang juga dikenal sebagai Dr. Dray pada channel Youtube miliknya menjelaskan 5 mitos skincare yang menurutnya salah pada salah satu videonya.

Nah, kamu bisa mencari kebenaran dari mitos skincare yang pernah kamu dengar di sini.

Baca Juga: 5 Mitos Tentang Rambut yang Harus Kamu Ketahui Kebenarannya!

Yuk, simak apa saja 5 mitos skincare yang salag menurut ahli dermatologi berikut ini!

#1. Mitos Skincare yang Salah: Mencampur produk

Beberapa brand skincare pernah terlihat menyarankan konsumen untuk mencampur produk mereka sebelum diaplikasikan pada kulit.

Misalnya, mencampur serum dengan pelembap yang disebut bisa memberikan kelembapan ekstra.

Padahal, kita harus sangat memperhatikan kandungan bahan aktif yang terkandung pada produk tersebut dan bagaimana efeknya bagi kulit.

Mencampur produk dan kandungan yang berbeda tentunya dapat membuat bahan aktif tersebut tidak tersebar merata pada kulit kita dan hasilnya pun tidak maksimal.

#2. Mitos Skincare yang Salah: Persentase lebih tinggi lebih bagus

Dalam memilih produk skincare dengan kandungan bahan aktif, beberapa orang beranggapan bahwa persentase yang lebih tinggi tandanya lebih bagus.

Dengan menggunakan produk dengan kandungan bahan aktif yang lebih tinggi, maka dianggap bahwa efeknya akan lebih terlihat pada kulit.

Padahal produk skincare dengan kandungan bahan aktif yang persentasenya rendah justru mengurangi risiko iritasi pada kulit.

Baca Juga: Pori-pori Wajah Besar Bikin Penuaan Kulit Jadi Lambat, Fakta atau Mitos?

#3. Mitos Skincare yang Salah: Kandungan yang terlalu rendah tidak memberi pengaruh

Masih berhubungan dengan mitos yang kedua, produk skincare dengan kandungan yang terlalu rendah seringkali dianggap tidak akan memberi pengaruh bagi kulit.

Padahal, bisa jadi kandungan tersebut justru lebih efektif dengan persentase yang rendah karena konsentrasinya sesuai.

Ada berbagai hal yang dipertimbangkan dalam membuat formula skincare, termasuk konsentrasi kandungan yang harus seimbang dengan kandungan lainnya.

#4. Mitos Skincare yang Salah: Menggunakan beberapa jenis retinoid secara bersamaan

Retinoid adalah turunan dari Vitamin A topikal yang belakangan tengah populer dan diminati oleh banyak pengguna skincare.

Di antaranya turunan dari retinoid adalah retinol, adapalene, dan tretinoid.

Beberapa orang menganggap menggunakan beberapa jenis retinoid secara bersamaan bisa membuat efeknya lebih bagus pada kulit.

Faktanya, menggunakan beberapa jenis retinoid secara bersamaan justru meningkatkan risiko iritasi jadi sebaiknya hanya menggunakan satu jenis saja.

#5. Mitos Skincare yang Salah: Skincare yang tepat bisa membuat kulitmu bagus

Banyak orang menaruh ekspektasi yang terlalu besar pada skincare.

Baca Juga: Jangan Langsung Percaya! Inilah 3 Mitos Makeup yang Berkembang di Internet

Faktanya, kesehatan kulit 99 persen dipengaruhi oleh faktor gaya hidup dan bukan skincare.

Tidak merokok, pola makan yang sehat, tidur yang cukup, mengurangi paparan sinar matahari, dan menghindari stress lebih efektif membuat kulit sehat dibanding menggunakan skincare.

Nah, itu dia Stylovers 5 mitos skincare yang salah menurut ahli dermatologi. Jangan percaya lagi, ya! (*)

#SemuaBisaCantik