Designed by lifeforstock / Freepik" data-source="www.freepik.com">Designed by lifeforstock / Freepik" data-credit="www.freepik.com">Designed by lifeforstock / Freepik" data-watermark="0" />
Stylo Indonesia - Persebaran virus corona di tengah masyarakat memang beragam kasusnya.
Pasien yang terinfeksi virus corona ada yang menunjukkan gejala, ada pula yang tanpa gejala.
Mereka yang menjadi pasien dengan kategori "Orang Tanpa Gejala" atau OTG jumlahnya pun cukup banyak.
Pada Juni lalu, di Indonesia, lebih dari 80 persen kasus positif Covid-19 dari orang tanpa gejala.
Apakah orang tanpa gejala ini benar-benar tak merasakan gejala apa pun dari infeksi virus corona? Ahli patologi klinis yang juga Juru Bicara Satgas Covid-19 UNS/RS UNS, dr. Tonang Dwi Ardyanto menjelaskan, perlu diketahui 3 kelompok penderita Covid-19 yaitu: Murni tanpa gejala (asimptomatik) Pre-simptomatik: saat dinyatakan positif dia tidak bergejala, tetapi beberapa hari kemudian muncul gejala Simptomatik: saat dinyatakan positif memang sudah ada gejala.
Baca Juga: Tertutup, 5 Zodiak Ini Paling Tidak Suka Pamer Kemesraan di Depan Umum
“Dalam kelompok pre dan simptomatik itu gejalanya bisa dari ringan-sedang-berat sampai kritis,” ujar Tonang dihubungi Kompas.com, Sabtu (12/9/2020).
Untuk menetapkan seseorang yang terinfeksi adalah Pasien Konfirmasi Tanpa Gejala (KTG), bisa dilihat perkembangannya hingga masa isolasi mandiri selesai.
“Bila selama masa isolasi timbul gejala, maka tidak dapat disebut KTG,” ujar dia. Apa pun kondisi pasien, bergejala maupun tidak, memiliki potensi yang sama untuk menularkan.
Baca Juga: Bucin Banget! Inilah 3 Zodiak yang Dikenal Paling Rela Lakuin Apa Aja Buat Pacar