Pada awal menjabat sebagai Mendikbud, Nadiem Makarim telah mencanangkan untuk menghapus Ujian Nasional (UN) dan menerapkan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Survei Karakter sebagai pengganti UN.
"Tahun 2021 UN akan diganti menjadi asesmen kompetensi minimum dan survei karakter," ujar Nadiem saat memaparkan program Merdeka Belajar di Hotel Bidakara, Jakarta, akhir tahun 2019.
Menurut Nadiem, AKM dapat menjadi penilaian yang lebih komprehensif untuk mengukur kemampuan minimal siswa. Nantinya, AKM akan berisi materi yang meliputi tes kemampuan literasi, numerasi dan pendidikan karakter.
Hal tersebut juga ditegaskan oleh Plt Kepala Badan Penelitian, Pengembangan dan Perbukuan, Totok Suprayitno, Maret 2020. Menurut Totok, soal AKM akan sangat berbeda dengan soal UN sehingga siswa maupun guru perlu lebih menyiapkan diri.
"Di UN jarang dikenal soal (AKM) ini. Jadi kira-kira, soal AKM yang berbeda dengan UN lebih kepada pemahaman," katanya.
Totok menjelaskan, soal numerasi pada AKM bukan lagi soal matematika yang identik dengan angka-angka dan rumus. Melainkan bagaimana menyelesaikan persoalan dengan nalar matematika.
"Misalnya persoalan kapan sampah itu bisa terurai agar tidak mencemari lingkungan. Kehidupan sehari-hari akan kita angkat dalam soal supaya anak juga kenal dengan persoalan hidup sekaligus bisa menjawab soal ujian," kata Totok.
Contoh soal Numerasi yang disajikan Kemendikbud terbagi atas beberapa level, yakni level Pemahaman Konsep, level Aplikasi Konsep dan level Penalaran Konsep. Sedangkan literasi terbagi atas level Mencari Informasi dalam Teks, level Memahami Teks, dan level Mengevaluasi dan Merefleksi Teks. (Nisa/Stylo)
(*)
Artikel ini sudah tayang di GridHot.id dengan judul Rejeki Nomplok Gede-gedean, Nadiem Makarim Bakal Bagi-bagi Laptop untuk Para Guru dan Siswa, Sang Menteri Minta Dana Rp 1,49 Triliun Agar Semua Terlaksana Tahun Depan
Editor: Angriawan Cahyo Pawenang