Mantap! Rejeki Nomplok Bagi Guru dan Pelajar, Menteri Pendidikan Nadiem Makarim Ajukan Dana Untuk Beli Laptop: Untuk Mengantisipasi Asesmen Kompetensi

By Stylo Indonesia, Minggu, 6 September 2020 | 17:05 WIB
Mantap! Rejeki Nomplok Bagi Guru dan Pelajar, Menteri Pendidikan Nadiem Makarim Ajukan Dana Untuk Beli Laptop: Untuk Mengantisipasi Asesmen Kompetensi (Kompas.com)

Stylo.ID - Pelajar dan guru sepertinya akan mendapat rejeki nomplok di tengah pandemi untuk proses belajar mengajar.

Menteri Pendidikan Nadiem Makarim membawa kabar gembira lagi bagi pelajar dan guru di tengah pandemi covid-19.

Jika sebelumnya Nadiem Makariem meluncurkan kuota gratis, kini ada bantuan lain yang tak kalah menggembirakan.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengajukan anggaran Rp 1,49 triliun untuk program digitalisasi sekolah.

Sebesar Rp 1,175 triliun di antaranya merupakan anggaran untuk pembelian laptop sejumlah guru dan siswa di sekolah.

Baca Juga: Hore! Kabar Gembira Untuk Pelajar di Tengah Pandemi, Menteri Pendidikan Nadiem Makarim Sebut 100 Persen Penggunaan Dana Bos Untuk Kuota Internet

Nadiem mengatakan, pengadaan laptop menjadi anggaran terbesar pada program digitalisasi sekolah. Komputer jinjing itu diserahkan ke sekolah untuk dipakai guru dan siswa dalam menghadapi uji asesmen kompetensi minimum (AKM) yang rencananya dimulai tahun depan.

"Laptop untuk mengantisipasi asesmen kompetensi tahun depan dan juga untuk memberikan TIK yang layak bagi guru-guru dan anak-anak," kata Nadiem dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR, Kamis (3/9/2020).

Program digitalisasi sekolah yang dipaparkan Nadiem terdiri atas empat kegiatan. Selain pengadaan laptop, kegiatan lainnya antara lain adalah penguatan platform digital dengan anggaran Rp 109,85 miliar.

Sedangkan dua kegiatan berikutnya yaitu pembuatan konten pembelajaran di program TVRI dengan anggaran Rp 132 miliar serta bahan belajar dan model media pendidikan digital dengan anggaran Rp 74,02 miliar.

"Jadi kurikulum yang tadinya hanya offline bisa available juga dan lebih interaktif di online," kata Nadiem.

Pada kesempatan itu, Nadiem juga memaparkan pengajuan anggaran Rp 1,48 triliun untuk program kurikulum dan asesmen kompetensi minimum (AKM).