Stylo.ID - Sebagian pasangan nampaknya akan membatasi berhubungan seksual.
Hal ini karena anggapan bahwa sperma tidak boleh terlalu sering dikeluarkan.
Padahal, anggapan tersebut belum tentu sepenuhnya benar loh, Stylovers.
Baca Juga: 5 Makanan yang Wajib Dikonsumsi Sebelum Bercinta Agar Sperma Gesit dan Kuat
Lantas, seberapakah idealnya sperma harus keluar dalam seminggu?
Dilansir Stylo.ID dari Kompa.com, sebenarnya tidak ada patokan baku berapa kali seminggu sperma harus keluar.
Frekuensi ejakulasi atau sperma keluar setiap individu bisa berbeda-beda, tergantung:
- Usia
- Kondisi kesehatan
- Status hubungan pribadi masing-masing
Berdasarkan studi di AS pada 2015, pria paling sering ejakulasi dari bercinta dengan pasangannya saat berusia 25-29 tahun.
Dari penelitian terpantau, frekuensi bercinta dan seringnya sperma keluar tersebut semakin menurun atau makin jarang seiring pertambahan usia.
Baca Juga: Main Aman! Simak 7 Cara Mencegah Sperma Tumpah Saat Bercinta
Hingga kini, belum ada patokan baku frekuensi ideal pria mengeluarkan sperma dalam sepekan, baik itu melalui masturbasi atau bersama pasangannya.
Dampak sering mengeluarkan sperma bagu tubuh juga tidak bisa dipukul rata antara satu pria dengan pria yang lainnya.
Ejakulasi atau sperma keluar baru berbahaya bagi pria apabila pria tidak nyaman melakukannya dan aktivitas seksual menyebabkan nyeri.
Studi ejakulasi bisa memberikan manfaat kesehatan
Pertanyaan berapa kali seminggu sperma harus keluar bagi pria jamak digulirkan sejak muncul laporan dari European Urology pada akhir 2016 lalu.
Melansir Healthline, studi terhadap 31.925 pria tersebut menyebut, ejakulasi setidaknya 21 kali sebulan bisa mengurangi risiko kanker prostat pada pria.
Dengan kata lain, untuk mencegah kanker prostat, pria perlu mengeluarkan sperma setidaknya empat kali dalam seminggu.
Kendati ada temuan studi antara kanker prostat dan frekuensi ejakulasi, namun penelitian tersebut masih perlu riset lebih lanjut.
Pasalnya, studi tersebut hanya mengandalkan laporan dari responden dalam medio 1992 sampai 2010.
Para responden melaporkan frekuensi ejakulasi per bulan dan apakah mereka mengidap kanker prostat atau tidak.
Penelitian tersebut dianggap belum menyakinkan karena mengandalkan laporan dari responden, bukan dari pengamatan laboratorium terkontrol.
Sehingga, ada kemungkinan hasilnya belum cukup akurat karena responden bisa saja tidak jujur melaporkan frekuensi ejakulasinya.
Studi yang lain pada 2004 juga berupaya membuktikan kaitan frekuensi sperma keluar dengan risiko kanker prostat.
Baca Juga: Buat Sesi Bercinta Lebih Bergairah, Coba Trik Merangsang Puting Pria yang Wajib Kamu Coba Malam Ini!
Namun, para ahli menyimpulkan frekuensi ejakulasi tidak signfikan memengaruhi faktor risiko kanker prostat.
Menurut sejumlah ahli, kanker prostat tidak dipengaruhi kebiasaan dan frekuensi ejakulasi.
Melainkan lebih dipengaruhi kondisi kesehatan pria.
Manfaat ejakulasi
Terlepas dari seberapa sering pria ejakulasi atau spermanya keluar, terdapat beberapa manfaat ejakulasi, di antaranya:
Bisa jadi sarana membakar kalori, terutama apabila seks dilakukan bersama pasangannya
Seks dan ejakulasi dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke
Seks dan ejakulasi dapat meredakan stres, memperbaiki suasana hati, dan mengurangi nyeri
Berhubungan seks setidaknya sekali seminggu juga bisa meningkatkan sistem daya tahan tubuh
Ejakulasi juga membantu pria tidur lebih nyenyak
Para pria tak perlu khawatir sperma keluar secara teratur bakal habis.
Dalam kondisi normal, pria bisa memproduksi 1.500 sperma setiap detik atau beberapa juta dalam sehari. (*) Dinda Stylo
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Idealnya, Sperma Harus Keluar Berapa Kali dalam Seminggu?" Editor: Mahardini Nur Afifah