Stylo.ID - Beragam tes Covid-19 telah dikembangkan oleh beberapa peneliti asal Indonesia.
Menariknya nih Stylovers, alat tes Covid-19 buatan Indonesia ini disbeut-sebut tak kalah saing dengan buatan luar negeri dengan tingkat akurasi tergolong tinggi lho!
Tak hanya itu, alat tes Covid-19 ini pun tergolong murah karena dibanderol harga Rp 75 ribu per paket.
Melihat adanya alat tes Covid-19 buatan Indonesia, baru-baru ini Presiden Joko Widodo melarang untuk mengimpor alat tes cepat (rapid test), dan polymerase chain reaction (PCR) dari luar negeri.
"(Belanja) PCR juga dalam negeri. Kita sekarang sudah bisa buat PCR. Rapid test beli dalam negeri, karena kita bisa membuat semuanya. Jangan ada lagi beli dari luar. Apalagi hanya masker, banyak kita produksinya," ujar Jokowi saat rapat terbatas yang diunggah ke Youtube 'Sekretariat Presiden' pada Rabu (8/7/2020).
Sebelumnya, Profesor Mulyanto, Kepala Laboraturium Hepatika Bumi Gora Mataram, Nusa Tenggara Barat menjelaskan tentang alat tes Covid-19 buatan Indonesia bernama RI-GHA Covid-19.
"Rapid test ini kami beri nama RI-GHA Covid-19. Nama itu singkatan dari Republik Indonesia-Gajahmada, Hepatika, Airlangga. Karena ini merupakan kerja kolaborasi. Kami di Hepatika memproduksi alat rapid test Covid-19 ini. Dua universitas ternama itu yang akan menguji validasi alat ini," kata Mulyanto kepada Kompas.com di Laboraturium Hepatika Mataram, Senin (22/6/2020).
Mulyanto menjelaskan, awal mula membuat RI-GHA Covid-19 ketika Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) RI melalui Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menugaskan Mulyanto membuat rapid test.
"Karena kami sudah punya pengalaman membuat berbagai alat rapid test untuk hepatitis B, HIV Aids, DBD, tes kehamilan, tes urine, dan sekarang kami mendapat tugas dari Kemenristek melalui BPBT untuk membuat rapid test untuk Covid-19. Itu sekitar pertengahan April 2020 lalu, waktunya sangat singkat, tetapi karena kebetulan kami sudah biasa membuat rapid test, hingga kami membuat RI-GHA Covid19," kata Mulyanto.
Kini, alat tes Covid-19 buatan Indonesia itu telah dipasarkan secara meluas dengan harga terjangkau.
Mulyanto mengakui bahwa tingkat akurasi alat tes cepat tersebut tergolong tinggi.
Sementara itu, hasilnya bisa dilihat dalam 15 menit kemudian.
Untuk cara kerjanya, darah yang diteteskan dan dicampurkan dengan tetesan atau cairan bufer, akan memproses reaksi setelah penetesan sampel darah atau sampel serum/plasma.
Garis C (control) jika berwarna merah, merupakan tanda bahwa alat tersebut bekerja (tidak rusak).
Baca Juga: LAGI VIRAL, Tanggapan Kementan Soal Kalung Antivirus yang Jadi Bahan Perdebatan di Twitter
Jika menunjukkan angka 1 merah berarti pasien reaktif, tertular Covid-19 lebih dari 8 hari.
Sedangkan, angka 2 merah berarti pasien/individu tersebut baru tertular sekitar 3-8 hari.
Masyarakat juga dapat melakukan isolasi mandiri jika hasil yang dikeluarkan RI-GHA Covid-19 menunjukkan reaktif.
Terlepas dari itu, Jokowi juga meminta agar tenaga medis dan masyarakat untu membeli alat pelindung diri (APD), obat-obatan, dan perlengkapan lain dari dalam negeri.
Baca Juga: Jadi Zona Hitam, Pasien Covid-19 di Surabaya Akan Dilempar ke Pulau Terpencil di Kepulauan Riau
"Termasuk obat-obatan, kalau perlu stok enggak apa-apa, tapi stok obat dalam negeri. APD, 17 juta produksi kita per bulan. Padahal kita pakainya hanya 4-5 juta," katanya.
Semua hal ini dilakukan Jokowi guna memperbaiki kembali keuangan Indonesia yang tengah terpuruk akibat pandemi virus corona. (*)
Artikel ini te,ah tayang di GridFabe.ID dengan judul Alat Tes Covid-19 Buatan Indonesia Dibanderol Rp 75 Ribu, Jokowi Larang Impor Alat Tes Cepat dan PCR,
Penulis : Nikita Yulia Ferdiaz