Terpisah, ahli kesehatan jiwa dr Dharmawan SpKJ menambahkan gangguan yang ditunjukkan dalam video tersebut bisa karena adanya gangguan neurodevelopmental seperti tic, Tourette Syndrome.
Neurodevelopmental imbuhnya adalah gangguan perkembangan syaraf selama masa perkembangan seseorang.
Dan untuk gangguan gerakan disebutnya dengan neurodevelopmental motor disorder.
"Di dalamnya termasuk gangguan perkembangan koordinasi gerakan, gangguan gerak stereotipik (gerakan berulang-ulang) dan gangguan tic," katanya, Minggu (5/7/2020).
Dharmawan mengatakan gerakan berulang tanpa tujuan dalam video tersebut bisa saja sebuah gangguan gerak stereotipik.
"Gerakan ini mempengaruhi aktivitas sosoal, akademik, dan aktivitas lainnya sehingga termasuk di dalam DSM-5 (Diagnostic and Staistical Manual of Mental Disorders)," imbuhnya. (*) Dinda Stylo
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seorang Wanita Mengaku Terkena Sindrom TikTok, Apa Kata Psikiater?" Penulis: Luthfia Ayu Azanella