"Tindakan yang telah diambil AS ini berarti membuat orang-orang dengan Covid-19 di Inggris tidak dapat memperoleh akses perawatan memadahi untuk mereka dapat bertahan hidup," ujar Hill.
Kemudian ia melanjutkan bahwa kekurangan obat itu di Eropa juga tidak akan dapat disuplai oleh negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah yang dapat memproduksi obat versi generik.
Sebab, Gilead memiliki hak paten untuk mensuplai obat di wilayah itu yang mengakibatkan negara lain tidak dapat menjual obatnya ke sana.
Obat lain yang sejauh ini terbukti dapat mengurangi gejala pada pasien corona adalah obat jenis steroid yang biasa disebut dexamethasone.
Tidak seperti Remdesivir, produk obat-obat itu tergolong murah untuk diproduksi dan tersedia luas di seluruh dunia.
Sementara itu, Sekretaris Kesehatan Inggris, Matt Hancock mengungkapkan bahwa penggunaan Remdesivir pada pasien Covid-19 merupakan "langkah maju terbesar dalam pengobatan coronavirus sejak krisis dimulai".
National Health Service (NHS) Inggris menyayangkan langkah AS yang memborong Remdesivir, karena pihaknya berharap untuk obat-obat penangan corona dapat tersebar luas, terutama kepada orang dewasa dan remaja yang umumnya menderita gejala parah di rumah sakit Inggris. (*) Justina Stylo.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "AS Borong Hampir Semua Persediaan Obat Covid-19 Remdesivir "