Stylo.ID - Pandemi wabah akibat virus corona covid-19 kini masih menghantui berbagai wilayah di dunia.
Termasuk Amerika Serikat.
Dilansir Stylo.ID dari Kompas.com, di AS kini telah terjadi lonjakan jumlah kasus virus corona.
Pejabat AS dilaporkan telah membeli hampir semua persediaan remdesivir di dunia yang digunakan untuk menangani corona.
Pejabat kesehatan AS memperingatkan bahwa jumlah kasus baru corona di AS setiap harinya telah mencapai 100.000.
Remdesivir yang pernah digunakan sebagai obat Ebola, diproduksi secara eksklusif oleh perusahaan farmasi besar AS, Gilead dengan harga 532 dollar AS atau, sekitar Rp 7,6 juta, per 6 dosis.
Uji coba obat antivirus pada pasien corona telah menunjukkan hasil, bahwa obat ini dapat mengurangi lamanya waktu mereka mengalami gejala dari 15 hari menjadi 11 hari dengan menghentikan reproduksi virus.
Menurut Departemen Layanan Kesehatan Manusia (HHS) AS, AS telah mengamankan seluruh pasokan obat global untuk bulan Juli dan 90 persen dari stok yang tersedia untuk Agustus dan September.
Seorang peneliti senior, Dr Andrew Hill, yang berkunjung di Liverpool University kepada Sky News, mengatakan langkah tersebut artinya akan menyulitkan Inggris dan Eropa dalam menangani pasien Covid-19.
Baca Juga: Amankah Melakukan Perawatan di Klinik Kecantikan Saat Masa New Normal?
Setidaknya baru Oktober pasien-pasien baru mendapatkan akses obat tersebut karena sudah jelas dalam 3 bulan kedapan persediaan sudah kosong.