Stylo.ID - Semua orang di seluruh dunia kini tengah menghadapi pandemi wabah penyakit yang diakibatkan oleh virus corona Covid-19.
Bahkan Indonesia sendiri masih harus berjuang mencegah penyebaran virus corona.
Hal ini disebabkan karena penambahan jumlah kasus positif virus corona kini telah mencapai 1.106 kasus per hari ini (17/6/2020), sehingga total kasus terkonfirmasi mencapai 40.400.
Dari jumlah tersebut, terdapat 2.231 orang meninggal dunia, dengan 15.703 pasien dinyatakan sembuh.
Baca Juga: 3 Rekomendasi Deodorant Dry Serum Untuk Mencerahkan Ketiak di Bawah 70 Ribu
Kabar baik kembali berembus di kala serangan virus corona kini telah mencapai lebih dari 8 juta kasus di dunia.
Dikabarkan ada obat bernama dexamethasone yang konon ampuh menyembuhkan pasien Covid-19.
Melansir dari The Jakarta Post, dexamethasone adalah steroid yang murah dan banyak digunakan, telah menjadi obat pertama yang terbukti dapat menyelamatkan hidup di antara pasien infeksi virus corona.
Hasil uji coba yang diumumkan pada hari Selasa (16/6) menunjukkan, dexamethasone yang digunakan untuk mengurangi peradangan pada penyakit lain, mengurangi tingkat kematian sekitar 1/3 di antara pasien Covid-19 yang sakit parah yang dirawat di rumah sakit.
Bahkan menurut sang peneliti, seorang pasien Covid-19 bisa sembuh hanya dengan menggelontorkan uang sekitar Rp 100 ribu.
Hasil penelitian menunjukkan obat tersebut harus segera menjadi perawatan standar pada pasien dengan kasus penyakit parah, kata para peneliti yang memimpin uji coba.
"Ini adalah hasil yang menunjukkan bahwa jika pasien Covid-19 yang menggunakan ventilator atau oksigen diberikan dexamethasone, itu akan menyelamatkan nyawa, dan itu akan dilakukan dengan biaya yang sangat rendah," kata Martin Landray, seorang profesor di Universitas Oxford ikut memimpin persidangan tersebut.
Sementara itu, Landray juga menyampaikan jika obat tersebut tergolong cukup murah.
Baca Juga: Rekomendasi Kondisioner Untuk Rambut Rontok, Rambut Lebih Kuat dengan Rp 30 Ribuan Aja!
"Akan sangat sulit bagi obat apa pun untuk benar-benar mengganti ini, mengingat bahwa kurang dari 50 pound (Rp 888 ribu), Anda dapat mengobati 8 pasien dan menyelamatkan hidup," katanya kepada wartawan.
Lantas apa sebenarnya obat dexamethasone ini?
Melansir laman WebMD, dexamethasone digunakan untuk mengobati kondisi penyakit autoimun seperti radang sendi, gangguan darah/hormon/sistem kekebalan tubuh, reaksi alergi, kondisi kulit dan mata tertentu, masalah pernapasan, gangguan usus tertentu, dan kanker tertentu.
Obat ini juga digunakan sebagai tes untuk gangguan kelenjar adrenal (sindrom Cushing).
Selain itu, dexamethasone adalah hormon kortikosteroid (glukokortikoid), sehingga dapat mengurangi respons pertahanan alami tubuh dan mengurangi gejala seperti reaksi pembengkakan dan alergi.
Namun sayangnya, obat ini juga dapat menimbulkan reaksi lain pada tubuh seseorang.
Dexamethasone dapat menyebabkan gangguan perut, sakit kepala, pusing, perubahan menstruasi, sulit tidur, nafsu makan meningkat, atau kenaikan berat badan dapat terjadi.
Baca Juga: Posisi Bercinta yang Cocok untuk Wanita Bertubuh Kurus, Mau Coba Malam ini?
Beri tahu dokter segera jika salah satu dari efek samping yang tidak biasa tetapi serius ini terjadi, seperti:
- Tanda-tanda infeksi (misalnya, demam, sakit tenggorokan persisten)- Nyeri tulang atau persendian- Peningkatan haus, sering buang air kecil- Detak jantung cepat/lambat/tidak teratur- Nyeri/tekanan mata
- Gangguan penglihatan- Pembengkakan di beberapa area tubuh, seperti wajah, kaki, pergelangan kaki- Gejala perdarahan lambung atau usus (seperti sakit perut, tinja hitam, muntah yang terlihat seperti bubuk kopi)- Perubahan mental atau suasana hati (mis. depresi, perubahan suasana hati, agitasi)- Pertumbuhan rambut dan kulit yang tidak biasa- Nyeri atau kram otot, kelemahan, mudah memar atau berdarah- Penyembuhan luka lambat, kulit menipis, kejang.
Reaksi alergi yang sangat serius terhadap obat ini jarang terjadi.
Namun, segera cari pertolongan medis jika melihat gejala reaksi alergi serius, seperti ruam, gatal atau bengkak (terutama pada wajah, lidah, tenggorokan), pusing parah, kesulitan bernapas.
Sementara itu, Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO menyatakan ucapan terima kasih dan dukungan untuk Universitas Oxford yang telah menyelamatkan nyawa ribuan pasien Covid-19 dengan menggunakan obat dexamethasone.
"Ini adalah berita bagus dan saya mengucapkan selamat kepada Pemerintah Inggris, Universitas Oxford, dan banyak rumah sakit dan pasien di Inggris yang telah berkontribusi pada terobosan ilmiah yang menyelamatkan jiwa ini," ujar Ghebreyesus. (*) Justina Stylo.
Artikel ini telah tayang di Health Grid dengan judul "Cukup Gelontorkan Uang Rp 100 Ribu, Seorang Pasien Covid-19 Bisa Sembuh dengan Obat Dexamethasone, Adakah Efek Sampingnya?"