Seberapa Besar Risiko Terinfeksi Corona di Transportasi Saat Bepergian? Simak Penjelasan Dokter!

By Stylo Indonesia, Senin, 15 Juni 2020 | 15:25 WIB
Seberapa Besar Risiko Terinfeksi Corona di Transportasi Saat Bepergian? Simak Penjelasan Dokter! (Ottawa.com)

Stylo.ID - Berdiam diri di rumah menjadi salah satu cara agar terhindar dari infeksi virus corona.

Meski begitu, masih banyak masyarakat yang menganggap enteng virus corona dan cuek bepergian.

Merasa aman saat sudah pakai masker di transportasi saat bepergian, padahal begitu banyak risiko tertularnya virus corona ketika di luar rumah.

Baca Juga: Alih-alih Cegah Corona, Pakar Kesehatan Malah Sebut 5 Kesalahan yang Sering Dilakukan Saat Pakai Masker

Seperti yang dilansir Stylo.ID dari Kompas.com, Seorang dokter spesialis paru-paru di Klinik Cleveland, Joseph Khabbaza mengatakan, jalur utama penularan adalah kontak dengan tetesan pernapasan (droplet) yang keluar dari orang yang terinfeksi.

Untuk itu, masker wajah, pembatasan jarak, sering mencuci tangan, hingga disinfeksi menjadi hal-hal wajib yang perlu dilakukan.

Rangkaian langkah tersebut sudah menjadi hal standar, termasuk di sektor perjalanan dan transportasi.

"Setiap industri memiliki intervensi untuk membuat segalanya lebih aman," kata dia, seperti dilansir USA Today.

Khabbaza menjelaskan mengenai risiko-risiko yang dihadapi pada setiap perjalanan, mulai dari perjalanan dengan mobil pribadi, hingga menggunakan pesawat terbang.

Baca Juga: Bukannya Aman dari Virus Corona, Pakai Sarung Tangan Saat Belanja Justru Memancing Masalah Baru, Apakah Itu?

1. Transportasi udara

Terlepas dari semua tindakan pencegahan yang ada saat ini, Khabazza mengatakan, perjalanan udara memiliki potensi penularan Covid-19 yang paling besar, terkait konfigurasi di dalam kabin.

Begitu berada di dalam kabin, kita cenderung tidak mengetahui siapa saja yang ada di dalam pesawat, dan relatif ada bersama orang-orang yang tidak dikenal.

Meski begitu, terbang dinilai lebih aman dari pada sebelum pandemi, karena adanya sejumlah perubahan yang dilakukan maskapai.

"Mereka telah mengatur perubahan untuk menawarkan keamanan sebisa mereka," kata Khabbaza.

Selain jarak dan sanitasi, masker wajah juga memberi lapisan perlindungan tambahan dari virus.

Kebanyakan penerbangan di AS, misalnya, saat ini mewajibkan semua penumpang menggunakan lapisan semacam itu.

2. Bus dan kereta

Seperti halnya maskapai, sejumlah penyedia jasa transportasi darat juga memberlakukan aturan pemakaian masker kepada penumpangnya.

Mereka juga mengatur pembatasan fisik jika memungkinkan, dan menerapkan disinfeksi seluruh permukaan yang sering disentuh secara lebih sering.

Menurut Khabbaza, transportasi darat seperti bus dan kereta memiliki risiko yang sama dengan transportasi udara.

"Pembatasan jarak tidak selalu memungkinkan karena virusnya akan terus berada di sana," ujar dia.

Baca Juga: Bersiap New Normal, Ketahui Tempat Paling Berisiko Tertular Corona yang Wajib Kamu Hindari!

3. Transportasi laut

Meskipun sejumlah kapal pesiar dikabarkan menjadi klaster Covid-19, namun risikonya justru akan lebih rendah ketika mereka memutuskan untuk kembali berlayar nanti.

Tentunya, itu harus dibarengi dengan tindskan pencegahan yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan pelayaran dan dipatuhi oleh para penumpang dan awak kapal.

"Itu melibatkan seluruh pihak," kata Khabbaza.

Penumpang kapal pesiar dapat tetap terpisah dari kelompok lain di kapal dengan tinggal di kamar mereka sendiri.

Area umum kapal menawarkan ruang untuk jarak, sementara aktivitas luar ruang secara inheren lebih minim risiko dalam hal penularan penyakit.

Penghapusan layanan makanan prasmanan menjadi langkah yang sedang dipertimbangkan oleh beberapa perusahaan pelayaran di AS.

Langkah itu tidak hanya dapat menghilangkan titik transmisi potensial untuk Covid-19, tetapi juga untuk penyakit bawaan makanan yang telah lama mengganggu operasi kapal pesiar.

4. Mobil

Khabazza menyarankan untuk mengambil tindakan pencegahan setiap kali kita keluar dari mobil, apakah untuk mengisi bahan bakar, makan, atau istirahat.

Ia merekomendasikan untuk menggunakan hand sanitizer setiap kali kita menyentuh permukaan di luar serta menahan godaan untuk menggunakan telepon ketika berkontak dengan permukaan di luar rumah.

"Itu adalah praktik yang sangat penting," kata dia.

Jika bepergian membawa anak-anak atau orangtua, kamu perlu menerapkan aturan ekstra.

Sebab anak seringkali berlari-larian dan menyentuh barang-barang.

Ingatkan mereka untuk selalu mencuci tangan saat akan meninggalkan tempat yang dikunjungi dan, jika pergi ke tempat makan, bawalah makanan ke mobil untuk makan di sana.

Cara itu dapat meminimalkan kontak mereka dengan permukaan dan barang-barang lainnya yang mungkin sudah terkena tetesan yang terinfeksi.

Wah, perlu lebih waspada kan, Stylovers? (*) Dinda Stylo

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mari Lihat, Seberapa Risiko Infeksi Corona Saat Bepergian" Penulis: Nabilla Tashandra